Bencana Alam Cikajang Dampak Alih Fungsi Lahan Besar-Besaran di Hulu Sungai Cimanuk

Share posting

Oleh: Rudi Herdiana

Wabup Garut, dr. Helmi Budiman bersama Jajaran Dinas PUPR Garut dan UPT PUPR Kec. Cikajang Saat Monitoring dampak banjir di Kec. Cikajang. (Photo: Istimewa – grahabignews.com)

Garut – Intensitas hujan yang tinggi di Kec. Cikajang, sehingga terjadi peningkatan debit air Sungai Cimanuk meningkat tajam, dampaknya di beberapa titik terjadi banjir dan longsor. Sebagai daerah Hulu Sungai Cimanuk, Wabup. Garut, dr Helmi melakukan monitor ke Kec. Cikajang, Rabu (08/04) bersama Pejabat Dinas PUPR serta UPT PUPR Kec. Cikajang.

Baca juga: http://grahabignews.com/2020/04/06/dinas-pupr-kab-garut-cek-lokasi-dampak-banjir-di-kec-cikajang/

Menurut Ka. UPT PUPR kec. Cikajang, Mulyadi, S.Ip penyebab utama bencana adalah terjadi alih fungsi lahan secara besar-besaran. Kini, di hulu sungai Cimanuk, sebagian besar berubah menjadi lahan pertanian dengan berbagai jenis tanaman palawija.

Dampak Banjir di Kec. Cikajang. (Photo: Istimewa – grahabignews.com)

Eksesnya, tambah dia, begitu hujan deras dengan intensitas cukup lama, Sungai Cimanuk tidak dapat menampung debit air, sehingga meluap ke perkampungan. Selain banjir, juga di beberapa titik terjadi longsoran dan ambruknya TPT.

“Hasil monitoring lapangan bersama Kasi Konservasisi dan Pengembangan SDA, dampak banjir sungai cimanuk pada Selasa (07/04) di Kp. Cimanuk RT/RW 01/07 Desa Mekarsari Cikajang, terjadi penggerusan jembatan dan terputusnya akses jalan penghubung ke Desa Sukawargi Kec.  Cisurupan,” imbuhnya.

Selanjutnya, jelas Mulyadi, dampak lainnya terjadi luapan air, longsor dan ambruknya TPT permukiman di Kp. Legok RW 09 Desa Girijaya yang menyumbat DI Gentur sepanjang 20 m dan tinggi 4 m. lantas jebolnya TPT jalan lingkungan di RW 02 Desa Girijaya dampak banjir Das Ciharus sepanjang 30 m dan tinggi 1,5 meter.

Dampak Banjir di Kec. Cikajang. (Photo: Istimewa – grahabignews.com)

Diakui Ka. UPT, bahwa penyebab lain musibah tersebut, selain akibat alih fungsi lahan di hulu Sungai Cimanuk, juga penyempitas serta sidementasi yang tinggi di wilayah Sungai Cimanuk dan irigasi di Kec. Cikajang.

“Penanganan selama ini dilakukan secara manual yang melibatkan masyarakat setembat bersama jajaran UPT Cikajang. Namun bila tidak memungkinkan, kami berkoordinasi dengan Dinas untuk mendatangkan alat berat,” papar dia.

Kendala untuk penanganan normalisasi saluran harus dilakukan pengerukan denngan alat berat, akan tetapi kesulitan untuk akses masuk alat berat tersebut. “Paling penting, mengembalikan fungsi lahan di Hulu Sungai Cimanuk dengan penanaman tanaman keras atau tanaman tegakan,” ucapnya.

Penangana dampak banjir oleh stap dan Ka. UPT. PUPR Kec. Cikajang, Mulyadi, S.Ip bersama masyarakat. (Photo: Istimewa – grahabignews.com)

Harap Mulyadi, Pemkab Garut melakukan normalisasi saluran, pelebaran Irigasi dan Sungai serta rehabilitasi DI yang terkena dampak. Bagi para petani dapat menanam tanaman tegakan (keras) di hulu sungai, semisal tumpang sari.

“Warga yang berada di dekat sungai atau daerah sungai agar hati-hati, apalagi di musim hujan seperti sekaran dan jangan buang sampah ke sungai/DI karena dapat menyembabkan tersumbatnya aliran air sungai/DI,” pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *