ETIKA PERGAULAN KAUM SUFI

Share posting

Artikel Eksklusif

Oleh : H Derajat


Ilustrasi google search-islam.nu.or.id

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Mungkin dalam hati kita bertanya-tanya kenapa dunia ini nyaris tidak ada kedamaian dan ketenteraman ? Maka jawaban yang paling tepat adalah karena kita telah meninggalkan etika dalam pergaulan sesama manusia. Ya memang moral, etika kita telah digerus secara besar-besaran oleh yang namanya kebebasan seolah kebebasan yang digembar gemborkan adalah sebuah mahkota yang harus diperjuangkan mati-matian, seolah kebebasan adalah kebahagiaan hakiki dari ruhani yang harus dibebaskan dari penjara aturan. Hak Azasi Manusia yang selama ini ada dalam benak kita adalah perjuangan semu menuju kebahagiaan !!! Dan kita telah meninggalkan Hak Azasi Ketuhanan !!! Ya Hak-Hak Ketuhanan banyak yang sudah kita langgar itulah sebabnya dunia ini menjadi tidak lagi nyaman.

Tarekat Tasawuf tidaklah mengajarkan hanya sebatas wirid, zikir ibadah ritual yang umum kita lakukan tetapi juga membangun akhlak mulia. Mursyid kami Syeikh Junaid Al Baghdadi semoga Allah menerangi kuburnya mengajarkan Etika Pergaulan ini, mari kita sama-sama kita pelajari dalam link Pasulukan dibawah ini. Semoga Allah merahmati kalian wahai saudaraku, wahai sahabatku. Ketahuilah kami di Pasulukan mencintai kalian semua !!!.

Dalam sebuah hadits, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

“Sungguh aku diutus menjadi rasul tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak yang saleh (baik).”

Pada sebagian riwayat,

لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ

“Untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

Sebagaimana dikatakan dalam hadits tersebut, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita terutama yang mengikuti ajaran Tarekat untuk selalu mawas diri dan menjalankan akhlak mulia sebagaimana yang dicerminkan oleh Rasulullah SAW.

Imam Junaid al-Baghdadi, “Siapa saja yang memiliki akhlak dan pekerti yang baik, maka ia semakin tinggi tasawufnya”.

Etika Pergaulan Kaum Sufi

Rasulullah tak luput pula untuk mengajarkan doa yang bisa memotivasi umatnya untuk tetap berupaya untuk bisa memiliki akhlak yang mulia dan beramal baik. Diriwayatkan oleh Imam Nasa’i, doa Rasulullah tersebut adalah:

اَللَّهُمَّ أَهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ اْلأَعْمَالِ، وَأَحْسَنِ اْلأَخْلاَقِ، لاَ يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئِ اْلأَعْمَالِ، وَسَيِّئِ اْلأَخْلاَقِ، لاَ يَقِي سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ

Allaahumma ahdinii li-ahsanil a’maal, wa ahsanil akhlaaq, la yahdii li-ahsanihaa illaa anta, wa qinii sayyi-il a’maal, wa sayyi-il akhlaaq, laa yaqii sayyi-ahaa illaa anta.

Ya Allah, berilah petunjuk kepadaku untuk berbuat sebaik-baik amalan, sebaik-baik akhlak, tidak ada yang bisa menunjuki untuk berbuat sebaik-baiknya kecuali Engkau. Dan lindungi kami dari jeleknya amalan dan jeleknya akhlak, dan tidak ada yang melindungi dari kejelekannya kecuali Engkau.

Wallahu ‘alam.

Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *