Abdusy Syakur, “Sistem Daring Berikan Atmosfer Berbeda Untuk Uniga.”

Share posting

Oleh: Hidir Hidayat, S. Pd

Rektor Universitas Garut, Dr. Ir. Abdusy Syakur Amin, M. Eng.(Poto: Hidir Hidayat, S.Pd – grahabignews.com)

Garut – Terdapat perubahan dan perbedaan besar dalam sistem penerimaan Mahasiswa secara daring atau online pada tahun ini. Dikatakan Rektor Universitas Garut, Dr. Ir. Abdusy Syakur Amin, M. Eng Ketika ditemui Grahabignews di kampusnya Jl. Raya Samarang Kec. Tarogong Kidul Kab. Garut. Selasa (16/06).

Jelas Syakur, sambil menunggu kepastian dan arahan pimpinan vertical, kita harus izin juga dari Pemerintah kabupaten, bagaimana kondisi daerah apa masuk kategori hijau?.

Tambah dia bahwa semua dosen melakukan persiapan jauh-jauh hari, baik bahan materi pembelajaran yang akan ditempuh oleh Mahasiswanya maupun fasilitas lain sebagai penunjangnya.

Rektor Universitas Garut, Dr. Ir. Abdusy Syakur Amin, M. Eng Ketika Diwawancarai Insan Pers. (Poto: Dok Uniga – grahabignews.com)

Diakui Syakur, terdapat perbedaan yang mencolok antara sistem daring dengan metode konvensional, dari segi tugas dan materi juga pelaksanaan pembelajatannya. Perbedaannya terletak pada tatap muka langsung pada konvensional, sedang system daring melalui virtual,” jelasnya

“Dosen-dosen disini sempat kaget juga dengan sistem daring, karena sebelumnya harus mempersiapkan bahan materi kuliah untuk Mahasiswanya dalam dua semester sekaligus. Bahkan Pelaksanaan KKN-pun secara daring,” ujar Syakur.

“Kemarin para dosen sempat kerepotan, karena sekarang harus menyiapkan materi kuliahnya, mulai dari tugas ujian, semua berbeda dengan materi tugas konvensional. kalau dulu dosen menyiapkan materi pada saat kuliah, dosen sekarang menyiapkan dari awal-awal kuliah” lanjut dia.

(Poto: Hidir Hidayat, S.Pd – grahabignews.com)

“Kita berharap proses sesuai dengan pesan Kemenristekdikti bahwa dalam skala prioritas. Artinya hal -hal yang bisa mengganggu pada proses penyelesaian Mahasiswa tidak terhambat, “ujar Syakur.

Ketika disinggung terkait penggunaan daring bagi proses pembelajaran Mahasiswa, Syakur mengutarakan bahwa pihaknya belum melakukan evaluasi. Akan tetapi, apabila KKN diundur bisa-bisa kelulusanya telat. “Kita melakukan pengawasan terhadap mereka dan lain-lain, “ujar Syakur.

Dengan system daring, ada hal positif dan perubahan besar yang dirasakan dari atmosfer sistem daring ini. “Para Dosen jadi lebih siap, Mahasiswa jadi lebih berani ditambah atmospirnya juga beda dengan sistem daring ini, ” tambah Syakur.

Persiapan lainya yang mesti dilakukan adalah menyiapkan praktikum dalam skala prioritas seperti KKN, PPL, Ristek, Sidang yang pasti daring. Untuk Lab, pihaknya tengah mempersiapkan dengan sistem daring. “Penelitian dosen sedang disiapkan dan disesuaikan, terutama dalam hal keselamatan,” ujar Syakur.

Sementara Jumlah Mahasiswa yang telah mendaftar sampai sekarang untuk semua jenjang jurusan kurang lebih 900 orang, dimana pelaksanaan penerimaan sampai bulan September. Pelaksanaan Ospek juga dilaksanakan per program study tidak per universitas, tetapi pelaksanaanya hanya 2 hari.

“Ospek juga lebih disederhanakan, supaya mereka lebih kenal dengan kampus nya dan juga mengenal teman -temannya,” pungkas Syakur.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *