Wisata Alam Budi Daya Madu Curug Cigorobog Sumedang Selatan Telah Dibuka Mohon Kebijakan Penerangan PLN

Share posting

Oleh : Ghani Purnama & Abah Cecep

 

Wisata Alam Budi Daya Madu Curug Cigorobog Sumedang Selatan Telah Dibuka Mohon Kebijakan Penerangan PLN (foto oleh Ghani Purnama-grahabignews.com)

 

Sumedang –  Selama pemberlakuan PSBB semua tempat wanawisata ditutup, guna mengantisipasi pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid- 19.

Pengelola budidaya madu dikawasan curug cigorobog Ade Rohana mengatakan, terhitung tanggal 21 Juni 2020, Pemkab Sumedang membuka kembali penyelenggaraan acara dan tempat hiburan. Memasuki tatanan pelaksanaan AKB disektor pariwisata disertai adaptasi kegiatan ekonomi yang dilaksanakan secara bertahap.

“Alhamdulillah, wisata alam terbuka yang berlokasi di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan ini, sekarang bisa dinikmati kembali keindahan panoramanya oleh masyarakat,” ucapnya saat ditemui GrahaBignNews, disela – sela aktivitasnya, Minggu (5/07).

Dalam kata lain, sebut kang Ewok Jarot (sapaan akrabnya) menuturkan, bila saat ini bagi para pengunjung diberlakukan jam operasional dan jumlah pengunjung diatur hingga 50 persen dari kapasitas.

“Seijin dari pihak berwenang, kami pun sudah menyiapkan petugas untuk pengawasan penerapan protokol kesehatan, sesuai standar Covid- 19,” ujarnya.

Kendati begitu, terkait kewaspadaan individu diruang publik, kami selalu mengingatkan pengunjung agar memakai masker, biasakan cuci tangan ditempat yang telah tersedia dan mematuhi pembatasan social secara proporsional,” tandasnya.

Ia pun berharap, adanya kebijakan dari Pemerintah Daerah terutama PLN, perihal penerangan. Karena sampai saat ini, kendala listrik yang menjadi faktor utama keluhan kami. Hingga sinyal hp pun ikut – ikutan jelek,” keluhnya.

Hal senada, diungkapkan Apandi salah satu wisatawan lokal, kami merasa bangga ditempat wisata alam terbuka seperti ini, ternyata ada juga peternak budidaya madu yang menjadi data tarik tersendiri.

“Kami bisa melihat langsung proses panen, pemerasan madu dari sarangnya. Sehingga kualitas dan keasliannya tidak diragukan lagi,” jelas pensiunan Perhutani Jatinangor.

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *