Masyarakat Sangat Menyambut Launching Gerakan Ayo Masuk Sekolah

Share posting

Oleh: Rudi Herdiana

Launcing Gerakan Ayo Masuk Sekolah di SDN 4 Pataruman Kec. Tarogong Kidul. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Garut – Pemerintah Kabupaten Garut memantapkan diri pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Hari ini, Senin (22/03) Bupati Garut, H. Rudy Gunawan menggelar Launcing Gerakan Ayo Masuk Sekolah di lapang Setda Garut.

SDN 4 Pataruman Kec. Tarogong Kidul menjadi lokasi pilot projek gerakan Ayo Masuk Sekolah dengan menghadirkan 20 siswa kelas 6. Di mana 10 murid merupakan siswa SDN 4 Pataruman dan 10 siswa lainnya dari sekolah lain di Kec. Tarogong Kidul.

Ketika meninjau pelaksanaan Ayo Sekolah di SDN Pataruman 4 Kec. Tarogong Kidul, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Garut, Entib Satibi, S.Ip., M.M.Pd kepada GrahaBigNews menyebutkan bahwa launching  Gerakan Ayo Masuk Sekolah sangat ditunggu masyarakat terutama para orangtua siswa.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Garut, Entib Satibi, S.Ip., M.M.Pd. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Tutur Entib, bahwa terkait launching Gerakan Ayo Masuk Sekolah yang diselenggarakan Bupati Garut pagi ini, Senin (22/03) sangat luar biasa karena masyarakat sangat menanti dan ingin ada kepastian kapan dilaksanakan PTM. “Sesuai arahan Bapak Bupati, bahwa PTM akan dilaksanakan setelah Idul Fitri,” imbuh Kabid SD.

Tujuan launching ini, lanjut dia, untuk menggairahkan kembali, mulai tatanan Kepala Sekolah, Guru, managerial, lembaga terkait Persiapan Tatap Muka (PTM). Mungkin karena pelaksanaan KBM kemarin sistem Daring, beberapa ruang kelas jarang terpakai, maka dengan launching ini pihak sekolah bisa melakukan persiapan, seperti bersih-bersih lingkungan sekolah, sehingga nantinya benar-banar siap.

“Diharapkan bisa maksimal dalam tatanan persiapan sekolah ini, semoga menjelang pelaksanaan pemebelajaran tatap muka sudah sempurna. Di mana untuk memaksimalkan pemberlakuan PTM, Dinas Pendidikan Kab. Garut membentuk Satgas, mulai satgas Kabupaten, Satgas Kecamatan sampai Satgas Sekolah,” pungkasnya.

(Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Ditambahkan Kasi Kurikulum SD Dinas Pendidikan Garut, Bambang Sumpena, S.Pd., M.Si menjelaskan terkait mekanisme pembelajaran tatap muka nanti. Menurutnya, tetap harus menjalankan protocol kesehatan, di mana tiap kelas hanya diperbolekkan maksimal 50 persen dari jumlah siswa.

Sambung dia, ketika diperbolehkan pembelajaran secara tatap muka, setiap ruang kelas diperbolehkan 50 persen dari jumlah rombel, maka jam masuk sekolah di bagi ship/sesi.

“Seandainya jumlah rombel sebanyak 28 siswa, maka masuk jam pertama sebanyak 14 siswa mulai pukul 8:00 WIB sampai 10:00 WIB, kemudian dilanjut masuk sesi kedua sampai selesai,” tutur Bambang mencontohkan.

Kasi Kurikulum SD Dinas Pendidikan Garut, Bambang Sumpena, S.Pd., M.Si. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

“Untuk menghindari kerumunan, tiap sesi ada jeda waktu sekitar 30 menit, agar ketika ship pertama keluar tidak berbarengan dengan ship ke dua. Pasalnya jika tidak ada jeda, biasanya siswa akan datng ke sekolah sebelum jam masuk, maka bisa terjadi kerumunan,” jelasnya.

Di akhir wawancara, Bambang memaparkan, justru para orang tua sangat menyambut sekali karena sudah lama menanti PTM. Buktinya para orang tua melayangkan surat pernyataan kesiapan mengikuti pembelajaran secara tatap muka ke Pusat sehingga terbitlan SKB 4 Mentri.

Bingung Ingin Kuliah yang Berkualitas? Klik aja Link di bawah ini !!!

http://pmb.fteknikuniga.ac.id


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *