Nasionalisme Untuk Bangsa

Share posting

Oleh : Nurlaela

Lilis Alvina wanita kelahiran asal kota Subang yang saat ini bekerja sebagai pengajar di SD. Pabuaran III Kabupaten Subang. Sabtu, (10/04/2021). (foto-istimewa-grahabignews.com)

Subang– Jika seseorang yang bisa berbahasa asing bukan berarti dirinya tidak cinta tanah air, akan tetapi wujud cinta tanah air itu lahir dari rasa cinta dirinya sendiri dan peduli terhadap sesama, serta harus mengenal baik tentang sejarah negaranya, bahkan harus mensyukuri hidup di negeri ini, tutur Lilis Alvina wanita kelahiran asal kota Subang yang saat ini bekerja sebagai pengajar di SD. Pabuaran III Kabupaten Subang. Sabtu, (10/04/2021).

Tentunya, rasa nasionalis muncul dari komitmen dengan membawa nama besar negeri kita, tempat dimana kita bangga mengatasnamakan bahwa kita lahir dari Bangsa Indonesia, bangsa yang memiliki beraneka ragam adat, budaya, bahasa dan memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang wajib untuk di pelajari bagi masyarakat Indonesia, kata wanita yang gemar hobi berwisata kuliner ini.

Banyak tokoh-tokoh besar yang bisa berbahasa asing tapi nilai nasionalismenya lebih tinggi, di bandingkan dengan para pemuda yang seolah-olah mengaku putra daerah tapi tidak mencerminkan sebagai pemuda daerah. Bahkan para pemuda tersebut hanya mencari keuntungan yang mengatas namakan putra daerah, “seharusnya kan mereka bisa lebih berpikir dan bersikap agar bisa sama-sama koperaktif untuk memajukan bangsa ini dalam hal yang positif” ungkap Lilis wanita jebolan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Subang.

Justru nasionalisme adalah melindungi, menjaga dan harus menjadi yang membanggakan untuk berbagai hal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, dimana kita adalah bangsa yang kaya akan budaya dan sumber daya alamnya, kekayaan tersebut haruslah dipertahankan serta moral bangsalah yang mempertahankan nasionalisme bangsa ini, ucap mantan mahasiswi STKIP jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Lebih jauh Lilis menjelaskan, banyak anak bangsa yang membanggakan di luar negeri meskipun mereka lahir dan tinggal diluar negeri, tapi mereka tetap bangga menjadi warga negara Indonesia. Saya harap rasa bangga terhadap suatu daerah atau mengaku anak bangsa bukan dijadikan sebagai kekuatan untuk melawan bangsa sendiri, tapi bagaimana cara merubah diri kita untuk semakin maju lebih baik. Seperti kata Soekarno, “perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”, Tegasnya.

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *