Perintah Bertarekat Pada Lagu Degung Kukupu
Syair Sunda yang penuh makna, namun banyak diabaikan oleh Orang Sunda sendiri.
Artikel Eksklusif
Oleh : H Derajat
Saudaraku, yang sangat ku kasihi marilah dengarkan terlebih dahulu lagu Degung Sunda ini yang nampak biasa saja namun setelah membaca artikel ini engkau akan terhenyak terhadap makna terdalamnya.
Lagu Degung Kukupu yang dinyanyikan oleh Teh Ida Widawati.
Berikut lirik dan maknanya dalam Tasawuf Kasundaan :
Hiber deui kukupu hiber teunangan
Terbanglah lagi wahai kupu-kupu jangan pernah kau pikirkan kesenangan dan kepedihan
Mawa béja haréwos béja ti taman
kau bawa berita yang lathif dan indah dari alam gaib
Hiber deui kukupu hiber teunangan
Terbang lagi wahai kupu-kupu jangan pernah kau pikirkan kesenangan dan kepedihan.
Mawa béja haréwos béja ti taman
kau bawa berita yang lathif dari alam gaib
Beulah batu palias lain wiwitan
hancurkanlah batu berhala (batu palias/menyembah berhala diri) karena itu bukan ajaran Tuhan yang Maha Awal.
Boga deui sembaheun di pawenangan
punya lagi tempat memuja (Allah) yang Maha Berkuasa (pawenangan).
Lain éta kukupu ti kahiyangan
bukan cuma itu engkaulah kupu-kupu dari alam kemalaikatan.
Boga deui sembaheun ukur impian
punya lagi tempat aku menyembah di alam gaib (maksudnya hukum sembah menyembah dalam Qalbu)
Hayang leumpang ka jalan nu can kasorang
ingin jalan ke tarekat yang belum pernah dijalankan orang pada umumnya
Cenah nanjak tarahal ceuk nu popoyan
yang katanya jalan (tarekat) itu nanjak dan sulit untuk ditempuh bagi orang yang hanya pengen dikenal dengan ibadah yang nampak (ibadah Sareat)
Geuning bulan sumiratna béngras pisan
padahal disana bulan bersinar sangat indahnya.
Dina balong ngalangkang lir ngagupayan
di atas kolam bayangannya seperti mengajak datang
(Bayangan Tuhan mengajak mu untuk kembali kepadaNya. Mut qablal maut artinya mati sebelum mati)
Rék ngajugjug ka leuwi nu panghieumna
ku ingin pergi ke lembah yang gelap penuh dengan pepohonan.
(Cara Sunan Kalijaga bertapa di tepi Sungai yang penuh dengan pepohonan untuk menemukan jati diri kehidupannya.)
Hayang nyaho jerona haté manusa
ingin tahu dalamnya hati manusia
Rék neuleuman mun bisa rék ditulungan
aku ingin menyelam ke dalam lembah untuk menolong manusia.
Kajeun jungkrang, mun beunang rék dipuntangan
walau jurang, kalau ku mampu akan ku jadikan pegangan hidup.
(Walau Ajaran Sang Sunan ini sulit maka aku akan berupaya keras untuk ku jadikan pegangan hidup)
Inilah perintah mengikuti ajaran Tarekat dari Seniman Sunda yang bisa dimaknai dari sebuah lagu KUKUPU. Kalau lagu degung ini diterjemahkan biasa maka lagu ini akan miskin makna, tapi bila didalami dengan Qalbu betapa indahnya lagu ini.
Orang tidak pernah berpikir perjalanan hidup seekor Kupu-Kupu. Dari seekor ulat, menjadi kepompong (ibarat orang yang bertapa mencari jati dirinya) kemudian berubah menjadi kupu-kupu yang selalu hinggap pada keindahan bunga menanti kematiannya…
Keunikan kehidupan kupu-kupu silahkan diba
https://www.idntimes.com/science/discovery/bayu/fakta-unik-kupu-kupu
Semoga bermanfaat…