Trauma Siswa SDN Sukalerang 2, di Duga Akibat Kekerasan Oknum Guru

Share posting

Oleh : Uu Suhana & Ghani Purnama

SDN Sukalerang 2, Cimalaka Kab. Sumedang. (Foto: Uu Suhana – grahabignews.com)

Sumedang – Potlot Dede jatuh seketika diambilnya, tiba-tiba Guru berinisial DD menendang kursi dan mengenai mulut, hingga mulut serta gigi Dede berlumuran darah.

Demikian pengakuan sebut saja Euneng, diduga korban kekerasan oknum Guru olahraga SDN Sukalerang 2, Cimalaka, inisial DD.

Lebih lanjut, kata EN, sebagai ibu kandungnya Neng, dirinya berniat hendak mengadukan perihal tersebut kepada pihak yang berwajib dan instansi terkait.

“Mulut anak saya bengkak dan gigi anaknya pun kesakitan pada goyang semua. Belum lagi kalo ditanya tentang sekolah, dia nangis dan menyatakan tidak mau lagi masuk sekolah,” ungkapnya.

Menurutnya, sampai saat ini tidak ada itikad baik dari oknum Guru yang bersangkutan untuk mengantarkan, menemui pihak korban justru sebaliknya dari kakek korban yang datang ke sekolah.

“Mohon maaf atas kehilafan saya,” cuma itu yang keluar dari mulut Guru DD sambil ketawa-ketawa kecil.

Sisi lain, sebutnya, permohonan maaf tanpa ada pertanggung jawaban terhadap psikologis anak, tentu percuma saja. Karena bukti dan saksi dari tetangga serta keterangan dari orangtua yang lainnya lebih menguatkan lagi.

“Sampai dimanapun harkat dan martabat kami, akan tetap dipertahankan demi masa depan anak saya,” tegasnya.

Mendapati informasi terkait hal diatas, wartawan grahabignews mencoba mendatangi pihak sekolah tersebut sekira pukul 11.30 wib, sudah didapati sepi dan gerbang sekolah telah terkunci gembok.

Selanjutnya, atas arahan dari pihak Disdik Sumedang melalui sambungan telpon akhirnya disarankan menemui bidang pengawasan SD N Sukalerang 2, yakni bekas kantor UPT Cimalaka.

Namun, lagi-lagi wartawan GrahaBigNews disambut dengan tidak santun oleh pihak dinas terkait. Bahkan cuma dipertemukan dengan salah seorang Guru kelas 3 SDN Sukalerang 2 inisial GO, yang hanya memberikan keterangan sebaliknya dan berbelat- belit tanpa kepastian yang nyata sesuai fakta.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *