Pudin, MPd. : Guru Adalah Ujung Tombak Keberhasilan Pendidikan Suatu Negara
Wawancara Eksklusif
Oleh : Lilis Yuliati, S.Pd., M.Pd.
Garut – Sabtu, (29/02) Redaksi GrahaBigNews mentransformasikan informasi atas berbagai prestasi yang telah dicapai oleh seorang sosok Guru di SDN Banyuresmi 1, Pudin, M.Pd. semoga bermanfaat dan jadi motivasi bagi para Guru lainnya selain meningkatkan kinerja juga dapat berprestasi dengan inovasi yang disumbangkan untuk kemajuan dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Garut, umumnya untuk bangsa Indonesia.
Menurutnya, bahwa satu hal yang harus saya sampaikan terkait penghargaan. “Penghargaan yang sangat membanggakan adalah penghargaan dari keberhasilan anak didik kita”.
Suatu kebanggan bagi penulis, ketika bisa bertemu dengan sosok guru yang luar biasa ini, sosok yang senatiasa sederhana, rendah hati, ramah dan tidak pelit dalam berbagi ilmu.
Beliau adalah Bapak Pudin, M.Pd., Guru SDN 1 Banyuresmi. Kecintaanya terhadap dunia Pendidikan akan kami sampaikan kepada pembaca GrahaBigNews.
- Apa yang mendorong Bapak tertarik dan terjun ke dunia pendidikan?
Sebetulnya saya berada di dunia pendidikan lebih kepada takdir Alloh, atau Alloh sayang sama saya. Karena waktu itu saya sudah tidak terpikir untuk menjadi guru, dikarenakan sudah 15 tahun lulus SPG dan tak pernah mengajar. Saya sudah berumah tangga dan mempunyai anak 3, sehingga pemikiran saya adalah bagaimana mengembangkan usaha pangkas rambut saya untuk menopang kehidupan dan biaya pendidikan anak-anak.
Tapi setelah saya terjun ke dunia pendidikan, yaitu menjadi guru PNS dengan jalur testing umum saya berusaha semaksimal mungkin untuk menjalani dengan penuh tanggung jawab profesi menjadi guru itu. Saya ditempa oleh perjalanan hidup sebelum menjadi guru, baik sebagai sebagai kuli, karyawan perusahan maupun sewaktu menjalani profesi sebagai tukang cukur. Sebagai wujud syukur saya memiliki pekerjaan yang diminati banyak orang, yaitu sebagai PNS saya jalani dengan sekuat kemampuan saya untuk menjadi seorang yang profesional pada profesi saya.
- Sejauh manakah kecintaan Bapak untuk dunia pendidikan?
Prinsip saya setiap profesi/pekerjaan harus dijalani dengan penuh kecintaan. Karena kecintaan akan membawa kesenangan dan penuh dedikasi pada suatu yang dicintanya Begitu juga pada dunia pendidikan, sebagai guru saya harus mencitai dunua pendidikan yang menjadi taggung jawab saya. Guru adalah ujung tombak keberhasilan pendidikan suatu negara. Di tangan gurulah maju dan mundurnya pendidikan. Oleh karena itu, sebagai pendidik saya harus berusaha mencintai profesi saya, dan itu bukti kecintaan terhadap dunia pendidikan.
- Banyak penghargaan yang telah Bapak dapatkan, baik itu dari pemerintah atau yang lainnya, dan tentunya itu Bapak dapatkan berkat kerja keras dan usaha Bapak. Bisakah Bapak berbagi cerita untuk KompilasiNews?
Alhamdulillah penghargaan pernah saya raih, tapi kalau dikatakan banyak belum tepat.
Memang setiap penghargaan ada tentunya ada yang dihargai, dari kecintaan pada profesi itulah akan melahirkan suatu tanggung jawab pada kemajuan pembelajaran/pendidikan. Dari situ timbul keinginan untuk terus mengembangkan kompetensi dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran/pendidikan. Dari situlah timbul inovasi, alhamdulillah saya merasakan hal yang menjadi kebanggaan dan tak akan lupa dalam hidup saya, sebagai juara 3 INOBEL SD Tk Nasional, Guru Berprestasi Tk Kabupaten, dan Guru Berprestasi ke-4 Tk Provinsi, selain itu mendapat pengalaman yang berharga dapat belajar di salah universitas terkenal du eropa, yaitu Universitas Leiden .
“Satu hal yang harus saya sampaikan terkait penghargaan. “Penghargaan yang sangat membanggakan adalah penghargaan dari keberhasilan anak didik kita”.
- Apa esensi hari Guru Nasional bagi Bapak?
Esensi dari Hari Guru Nasional adalah adanya penghargaan dari pemerintah pada guru, yang lahir dari HUT PGRI sebagai organisasi peerjuangan dan profesi, organisasi yang sudah ada semenjak jaman penjajahan. Organisasi guru pada waktu itu lahir atas kesadaran untuk membebaskan diri penjajah dengan berjuangan pada dunia pendidikan. Dan gurulah salah satu komponen perjuangan dalam memerdekakan bangsa Indonesia.
Hari Guru Nasional sekarang semoga menjadi energi pada kesadaran guru untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan terus mengasah dan meningkatkan profesional bai dalam penguasaan bidang profesionalismenya, pedagogiknya, peribadinya yang harus menjadi teladan bagi anak didiknya, serta memiliki kepakaan sosia yang tinggi.
- Bagaimana pendapat Bapak tentang eksistensi Guru di era milenial ini?
Eksistensi guru di era milenial ini menurut pendapat saya, guru harus bisa mengikuti perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab, sekarang apalagi ke depan guru tidak bisa bertahan dengan cara mengajar yang masih mempertahankan pola-pola lama, meski hak itu tidak bisa ditinggalkan seluruhnya. Guru harus melek teknologi, banyak membaca referensi tentang pendidikan dan pembelajaran, dan mengikuti perkembangan zaman.
Tapi, jangan mengabaikan segi bathiniyahnya, yaitu keikhlasan dan niat beribadah dalam menjalankan tugasnya. Di sini ikhkas bukan tidak di bayar, karena setiap pekerjaan konsekuensinya adalah upah. Tapi ikhlas dengan sepenuh hati menjalankan tugasnya.