8 PEPELING SUNDA
Amit ampun nun paralun
Ka Gusti Nu Maha Suci
Neda pangjiad pangraksa
Oleh : H Derajat
Mohon ampunan Mu Wahai Tuhan, bukan karena diri merasa pandai dan merasa terluput dari kesalahan karena hanya Engkaulah yang Maha Suci dari setiap kesalahan. Mohon kiranya perlindunganMu dalam setiap langkah hidup kami.
Diawitan ku ampun ka anu Maha Agung, Nu kagungan Kun fayakun, Jleg ngadeg sakur kersa-Na, Bral gumelar kawasa-Na.
Aku mulai dengan mohon ampun kepada Yang Maha Agung, yang memiliki kalimat Kun Fayakun, jadilah apa yang menjadi kehendakNya, terjadilah semua atas KuasaNya.
Ada beberapa patokan kehidupan bagi orang Sunda yang juga baik bagi kita semua agar hidup kita lebih berarti :
- Hirup teh kudu diatur ku jujur
Hidup harus senantiasa menjaga kejujuran di dalam bergaul dan kehidupan sehari-hari.
Tidak ada manusia yang dilahirkan jujur, karena ia adalah hasil dari pembiasaan diri. Katakanlah sesuatu itu dengan jujur, walaupun kenyataannya pahit sekalipun. Seringkali kejujuran memang menjadi suatu hal yang menyakitkan, tapi ia tidak akan pernah mematikan.
- Hirup teh kudu dilatih ku peurih
Hidup itu mesti dilatih oleh kepedihan hidup itu sendiri.
Kepedihan atau kesedihan dalam hidup adalah suatu hal yang lumrah terjadi. Kita tidak akan pernah merasakan hakikat kesenangan tanpa pernah merasakan kepedihan. Karena hidup adalah gabungan antara senang dan pedih atau sedih.
Biarkan ia menjadi penyemangat dan lecutan. Biarkan ia hinggap dalam dirimu agar kamu merasakan nikmatnya perjuangan dalam hidup. Ia yang membuat kehidupan menjadi berwarna, maka raihlah ia ketika datang dalam hidupmu.
Dengan kepedihan atau kesedihan, kamu akan memahami apa itu arti tegar, berdiri tegak di tengah angin yang mengguncang, berartinya senyuman tulus yang terkembang, dan kehidupan adalah sebuah penjelajahan dan perjuangan.
- Hirup teh kudu disipuh ku karipuh
Hidup iti mesti disepuh/ditempa dengan berbagai kesulitan.
Kamu tidak akan mengerti apa itu arti kebahagiaan jika tanpa melewati kesusahan. Anggaplah kesusahan sebagai penuntun bahagia yang hakiki. Ia ada karena kamu hidup, tapi jangan mendatangkannya secara sengaja lewat pikiran burukmu.
Karena yang disengaja bukanlah berasal dari Tuhan yang menyembunyikan hal baik dalam kesusahan. Janganlah meminta hidup yang mudah, tapi mintalah kekuatan untuk menghadapi kesusahan yang akan menaikan levelmu, sekaligus kemudahan yang akan menguji dirimu.
- Hirup kudu ditungtun ku santun
Hidup itu harus selalu dibimbing oleh kesantunan/kesopanan dan tatakrama.
Etika dan kesantunan adalah hal yang wajib dipegang teguh dalam kehidupan bersosialisasi. Ia adalah hasil dari ilmu yang berupa tindakan dan bukan hanya sekadar pengetahuan. Bukankah banyak pelajaran yang mengajarkan tentang etika, tapi hanya sebagai “isi gudang” dalam pikiran saja?
Bentrokan, tawuran, perkelahian, hingga gesekan dalam kehidupan sosial adalah buah dari tidak terpakainya etika maupun kesantunan. Baik muda maupun tua haruslah saling mengayomi, mendengarkan, menghormati, dan menyayangi.
- Hirup kudu diasuh ku lungguh
Hidup itu harus disertai dengan kerendahan hati dan menghilangkan keakuan.
Kesederhanaan tidaklah identik dengan kehinaan demikian juga dengan kerendahan hati yang tidak menjadikan diri kita rendah dan hina justru karena sikap seperti inilah yang membuat diri kita terhormat.
- Hirup kudu diasah ku kanyaah.
Hidup itu harus selalu diasah oleh rasa cinta kasih sayang.
Perasaan mencintai, dicintai, diterima, dan diakui adalah hal yang paling mendasar dalam kebutuhan psikologi manusia. Ia turut menebarkan berbagai hal positif dalam kehidupan. Ketika cinta atau kasih sayang itu terkikis bahkan habis, merebaklah berbagai hal negatif dalam kehidupan.
Sudah berapa banyak ujaran maupun perilaku kebencian, bahkan darah hadir oleh sebabnya cinta yang hilang dari setiap nurani manusia? Cinta bukan soal hubungan kamu dengan pasangan saja, tetapi cinta atau kasih sayang adalah suatu hal yang universal.
Tanpa cinta atau kasih sayang pada sesama, banyak pertengkaran bahkan perang yang telah terjadi. Ketika cinta hilang, bukan hanya orang lain dan dunia saja yang mendapat kebencian darimu, tapi dirimu sendiri yang mendapat kebencian itu lebih besar.
Ingatlah KASIH SAYANG adalah senjata ampuh menundukkan dunia.
- Hirup teh kudu dipiara ku rasa
Hidup itu harus terpelihara oleh rasa (rasa yang baik tentunya).
Rasa adalah hal yang mengawali segala aspek kehidupan di dunia. Kamu tidak akan pernah tahu asinnya garam tanpa rasa asin itu sendiri. Begitu pun dengan hal-hal yang lainnya. Ketika rasa hilang, hilang pula kehidupan manusia karena ia yang menuntun ke segala aspek hidup itu sendiri.
Ketika manusia memiliki rasa, ia akan mendapatkan segalanya. Tapi kamu harus hati-hati dengan rasa. Karena ia dapat menyebabkan hal baik dan buruk sekaligus. Sebagai empunya rasa, kamu harus bisa mengendalikan dan memilah rasa tersebut.
Hidup yang dijiwai oleh rasa, terlebih rasa yang baik akan membuat hidupmu jauh dari kata hampa. Ia adalah nyawa bagi jiwa yang hidup.
- Hirup teh kudu dijaga ku du’a.
Hidup itu haruslah kita jaga dengan selalu berdoa.
Doa adalah satu-satunya hal yang dapat mengetuk pintu langit-Nya. Berdoa, mendoakan, dan didoakan adalah bentuk penjagaan dalam kehidupan manusia. Banyak orang percaya manusia diciptakan dari tanah oleh-Nya, lalu pantaskah kita bersikap sombong dengan mengabaikan “doa” tersebut?
Berdoalah bukan hanya saat kamu membutuhkan sesuatu, tetapi karena banyak hal untuk disyukuri dalam hidup ini.
Itulah delapan _pepeling sunda” _ yang masih sering diberikan oleh para orang tua kepada anaknya, terlebih ketika beranjak dewasa dan jauh dari orangtua. Yuk kita budayakan kembali nasihat orangtua dulu, karena akan selalu bermanfaat dan membuat hidup lebih berarti.