Kabid Kesmas Dinkes Garut Jelaskan Pergerakan Masyarakat Melalui Penyediaan Wirelles Di Posyandu

Share posting

Liputan Eksklusif

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Kabid Kesmas Dinkes Garut Jelaskan Pergerakan Masyarakat Melalui Penyediaan Wirelles Di Posyandu (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Garut – Tepat pukul 07.56 WIB, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Yeti Heryati, SKM., MKM. Dalam laporannya di hadapan Bupati Garut, H. Rudy Gunawan, Kadinkes Kabupaten Garut, dr. Maskud, Sekretaris, dr. Janna M Yajariawati, MKM., seluruh jajaran Dinkes Kabupaten Garut, dan tamu undangan lainnya di halaman kantor Dinkes kawasan Proklamasi menjelaskan terkait Penggerakan Masyarakat Melalui Pengadaan Wirelles dan Amplipayer.

Dalam sambutannya, Yeti Heryati memaparkan, latar belakang Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, melalui Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat melaksanakan pergerakan masyarakat melalui penyediaan alat/ media wireless di Posyandu.

Bupati Garut, Kadinkes, Sekretaris, dan Kabid (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Maksudnya kata dia, untuk meningkatnya pengetahuan, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS), secara sistematis di lingkungan yang kondusif dan berperan serta aktif terhadap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di lingkungannya.

Lebih jauh Yeti mengatakan, bahwa tujuan pergerakan masyarakat melalui penyediaan alat/ media wireless di Posyandu, yaitu untuk meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat. Meningkatnya peran serta masyarakat untuk perilaku hidup Bersih dan Sehat di linglungannya melalui Gerakan Hidup Sehat (GERMAS), dan meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com

“Out put yang di harapkan yaitu terlaksananya kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat sesuai dengan target yang direncanakan dengan adanya fasilitas wireless dan amplipayer di Posyandu, serta meningkatnya cakupan PHBS di masyarakat, dengan sasaran 100 Posyandu ,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, Yeti menjelaskan 10 indikator cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kabupaten Garut tahun 2019 baru mencapai 60,02%, diantaranya :

1. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 91,64%

2. Cakupan ASI Eksklusif 78,70%

3. Cakupan Balita Di Timbang 84,70%

4. Cakupan Air Bersih 81,12%

5. Cakupan Cuci Tangan Pakai Sabun di air mengalir 84,37%

6. Cakupan Jamban Sehat 76,60%

7. Cakupan Berantas Jentik nyamuk 82,86%

8. Cakupan makan sayur dan Buah 87,86%

9. Cakupan Aktifitas Fisik 91,94%

10. Cakupan tidak merokok di dalam rumah 44,37%

foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com

Sedangkan untuk stara Posyandu di Kabupaten Garut di katakana Yeti bahwa, tahun 2019 adalah sebagai berikut : Pratama 1%, Madya 37, 12%, Purnama 49, 59 %, dan Mandiri Baru mencapai 12, 39 %. Sementara capaian PHBS di 5 tatanan adalah : 1.Rumah Tangga Ber-PHBS 60, 02 %, 2.Pendidikan 51 %, 3.Fasilitas Kesehatan 84 %, 4.Tempat Kerja 26 %, dan 5.Tempat Umum 43 %.

Pada tatanan masyrakat dengan kondisi saat ini menurut Yeti,  diperlukan upaya pemerintah untuk megajak dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Organisasi masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Dunia Usaha/ Swasta atau lainnya untuk berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.

“Karena kesehatan bukan hanya tanggungjawab institusi kesehatan saja. Untuk itu perlu adanya penyediaan media atau alat yang menggerakan masyarakat dalam rangka Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota,” pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *