Warga Kesal Dengan Kinerja PDAM Sudah 2 Tahun Air Tersendat
Oleh: Abah Cecep
Garut – Para pelanggan PDAM Tirta Intan Garut yang berdomisili Perum Pepabri Pasir Lingga Desa Jati Kec. Tarogong Kaler, Kamis siang (19/03) menggelar pertemuan antara pelanggan dan pihak PDAM, di Mesjid Jami Al-Hidayah Perum Pepabri Pasir Lingga Desa Jati Kec. Tarogong Kaler guna membahas permasalahan pendistribusian air PDAM.
Menurut Perwakilan warga, Cecep Moch Tapip menjelaskan, bahwa pertemuan ini dilaksanakan karena mulai awal tahun 2018 pendistribusian air PDAM Tirta Intan Kab. Garut kepada warga sangat kurang dan jadwalnya tidak menentu.
Secara rinci Cecep mengutarakan kronologisnya, dirinya dan pelanggan Perum Pepabri Pasir Lingga Khususnya menjadi pelanggan PDAM mulai tahun 1987. Bahkan termasuk salah satu stap pengembang perum tersebut.
Tambhanya, seiringnya berjalan waktu dan pertambahan penduduk serta perkembangan Teknologi yang sangat pesat, berbagai kemudahan kami dapatkan dari perusahaan air minum milik daerah ini. Namun hanya sampai tahun 2017 kami menikmati air pdam dan awal tahun 2018 mulai sampai sekarang muncul masalah.
“Awal tahun 2018 mulai sampai sekarang, asupan air PDAM kepada pelanggan selalu muncul permasalahan yang dirasakan sangat dinamis. Permintaan kami tidak muluk-muluk, minta air normal seperti sedia kala dan dari mata air awal yaitu sumber air Situ Cikurantun bukan dari Cipulus,” pinta Cecep.
Karena rasa penasaran, kami dan warga sekitar melihat ke sumber air Cikurantun, ternyata dari mata air (sumbernya) debit air sangat Normal. Malah sampai dua Bak penampung Cicau dan Cilutung kondisi air normal, jadi kemana air hilangnya? “Dulu dari sumber mata air tersebut bisa mencukupi wilayah Tarogong sebagian sebelum kecamatan di mekarkan,” imbuhnya.
Pertanyaan kami, masih kata Cecep, apa di perusahaan daerah sebesar ini tidak ada Progremer yang mampu mengembangkan riset untuk tata kelola produksi air. Apa para penentu kebijakan enjoy dengan kursi-kursinya, sehingga lupa akan sumpah dan janji jabatan yang telah diucapkan waktu pelantikan.
“Kami memaklumnya, karena tugas yang telalu banyak, akan tetapi tolong sesibuk-sibuknya menata administrasi kantos, perhatikan juga konsumen dan sigap terhadap segala permasalahan yang muncul, agar PDAM tidak kehilangan muka dimata konsumen,” tegas dia
Diakhir ucapannya, Cecep berharap semoga pihak PDAM dan penentu kebijakan mendengar keluhan kami dan memenuhi hak-hak konsumen. “Sebagai pelanggan kami akan terus berjuang untuk mendapatkan hak kami, jika perlu berkordinasi dengan lembaga lain ditingkat atas yang membidangi pemasalahan kinerja perusahaan” pungkasnya.
Kekesalan permasalah distibusi air PDAM Kab. Garut, diutarakan warga lain yang enggan disebutkan, ditengah upaya Pemerintah mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19), bahwa masyarakat harus berprilaku hudup bersih dan sehat dengan sering cuci tangan dengan air mengalir.
Bagaimana kami bisa melaksanakannya kalau pendistribusian air tidak ada, bagaimana mau cuci tangan dengan bener jika pada waktu siang hari air belum mengalir. Jangankan untuk mandi, cuci dan kakus, berwudhu mau Sholat Dzuhur saja sudah kering.