Petani Sejati Mensyukuri Nikmat Dan Rizki Yang Alloh SWT Berikan

Oleh : Abah Litbang

Manusia mana di jagat raya ini yang tidak kenal dengan yang namanya petani. Perlu diingat bahwa  semua pradaban di dunia ini berawal dari kampung dari daerah yang sunyi dan tentrem dimasanya.

Seiring dengan bergulirnya pradaban, nama petani masih tetap petani, tidak berganti nama seperti di era digital ini. Namun sangat disayangkan pada umumnya kaum-kaum intelektual menganggapnya bahwa profesi petani profesi yang bisa dilakukan oleh orang-urang kampung, orang miskin atau orang termarjinalkan.

Walau posisi petani selalu dipakai alat untuk rekomendasi membuat proposal oleh sebagian oknumoknum politisi busuk dengan judul mengetaskan kemiskinan, tapi para petani tetap diam dan sabar menekuni Profesinya.

Para petani tetap melakoni tugasnya, mengelola alam untuk memenuhi semua kebutuhan pangan. Petani yakin dengan yang telah Alloh Swt janjikan dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Baqoroh ayat 22.

Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi mu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air hujan dari langit, lalu dia menghasikan dgn hujan iti segala buah-buahan sebagai rizki bagimu, karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sektu bagi Alloh padahal kamu mengetahui.

Salah satunya satu suroh dalam Al-Q’ur an yang menyatakan integrasi langit dan bumi untuk kehidupan semua mahluk hidup.

Para petani kalau mau melangkah atau mau memulai segala sesuatu mulai turun dari rumah, selalu menyebut nama ALLOH (BISMILLAHIRROHMAN NIRROHIM )  datang ke tempat yang di tuju, selalu mengucapkan SALAM. Jika selesai mengerjakan segala sesuatu baca ALHAMDULILLAH. Bila salah Berucap selalu baca ISTIGFAR, Dikala tanamannya keserang hama atau mati, selalu  dengan ikhlas dia ucapkan innalilahiwainnaillaihi rojiun Lahaolawalakuwwata  illa ibillahil aliyil adzdim.

Ada suatu pepatah yang sangat menyentuh kalau kita Tafakuri ;  BILA KAU INGIN HIDUP KAYA, JADILAH PEDAGANG  / PENGUSAHA. JIKA KAU HIDUP INGIN BAROKAH, JADILAH PETANI .

Makanya para petani dengan adanya wabah Covid -19 kelihatannya tenang, bukan tidak takut, tapi dia yakin dengan tauhidnya, bahwa Alloh mempunyai segalanya di jagat raya ini.

PETANI SEJATI MENIKMATI DAN MENSUKURI RIZKI YANG ALLOH BERIKAN, PETANI BERIMAN TAK TAKUT DENGAN COVID-19, KARENA COVID-19, SEMUA MAHLUK  ALLOH SWT YANG DI CIPTAKANYA. KENAPA TAKUT DENGAN COVID-19 DAN KENAPA YANG MENCIPTAKAN-NYA KAU JAUHI?

Rekan-rekan  petani yang beragama Islam dan kaum Muslimin, mari kita sama-sama introfeksi diri, apa yang telah kita perbuat selama ini, sehingga alloh turunkan balatantaranya yang sekecil Nano untuk menggegerkan jagat.

Sebelum ajal menjemput, mari kita sama-sama bertaubat, bukan menjauhi Mesjid-masjid yang paling indah ada pada diri kita sendiri, isilah lahir batin kita sama kalimah-kalimah toyiba.