Jangan Teriak -Teriak Terkait Bank Emok, Sudah Tidak Zaman, Selesaikan Secara Elegant Dan Duduk Bersama Antara Dewan Dan Bupati Biar Bersolusi

Share posting

Oleh :Hidir Hidayat, S. Pd.

Balitbang DPC Partai Demokrat periode 2015-sekarang Kab. Garut, Uceng Mahfudin, M.Pd (foto file pribadi-grahabignews.com)

Garut – Beberapa tokoh masyarakat Garut dan berbagai kalangan menyoroti langkah dan keputusan yang diambil oleh Bupati Garut dan Dewan yang duduk di legislatif yang sampai sekarang belum memberikan kepastian dan payung hokum, terkait Bank Emok dan bagaimana langkah pasti kedepan setelah ramai dalam pemberitaan dan sorotan publik.

Tak terkecuali komentar dan masukan datang dari Balitbang DPC Partai Demokrat periode 2015-sekarang Kab. Garut, Uceng Mahfudin, M.Pd kepada GrahaBigNews ,Selasa (14/4).

Uceng mengatakan seandainya Pemerintah Kabupaten Garut berniat membantu terhadap masyarakat yang terlilit utang ke Bank Emok harus di buat payung hukumnya sesuai  dengan UUD 1945 yang melindungi dan memberi jaminan kehidupan yang layak.

“Seandainya ada bank seperti ini dan terbukti ilegal, mesti dilarang,  kaya kita mau ke Bandung, kalau tidak ada mobilnya, tidak akan jadi kebandung,” ujar Uceng.

Menurutnya, sepanjang ada bank seperti ini pasti ,orang dalam kondisi kepepet , bisa terjadi pinjam meminjam lagi, ‘engke mah kuma engke  we bayarnamah (gimana nanti aja bayarnya), itu penomena yang terjadi di masyarakat sepanjang ada bank Emok.

 

Uceng mengungkapkan, bahwa tidak menutup kemungkinan masalah yang sama akan terjadi dikemudian hari.

“Anggota dewan dan eksekutif ibarat Garut Bandung, tinggal duduk bersama, terkait masalah ini, putuskan bersama, jangan teriak teriak, teu usum kang (bukan zamannya lagi), kebaikan itu jangan diumumkan (di bejabeja),” imbuh pria yang menjabat sebagai Ketua RW Perum Griya Pamoyanan 2 Kelurahan Sukagalih ini lugas.

“Tau..tau terasa, bahwa pemerintah itu sayang sama rakyatnya, bahwa Dewan itu peduli ke rakyatnya,” dan berharap mudah- mudahan Kabupaten Garut, ada dalam karukunan dan ketentraman,pro dan kontra hal biasa,supaya hidup tidak monoton.

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *