APTI Sumedang Menolak Diberlakukannya Lockdown?

Share posting

Oleh : Ghani Purnama & Abah Cecep

Sekretariat APTI Sumedang yg berlokasi di Pasar Tembakau Tanjungsari (foto oleh Ghani Purnama-grahabignews.com)

Sumedang – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sumedang, memasang spanduk didepan kantornya  “menolak berlakunya lockdown”  yang berlokasi di kawasan Pasar Tembakau Tanjungsari, Sumedang, Rabu 22 April 2020.

Ketua APTI Sumedang Otong Supendi, yang di dampingi bendaharanya Ustad Didi, ketika di temui GrahaBigNews, mengatakan pemberitaan Coronavirus luar biasa gencarnya, akan tetapi sama halnya dengan beban dampak yang sangat terasa bagi para petani tembakau,”katanya.

Saat ini, kata dia bagi kami sangat bingung apabila harus berdiam diri di rumah, belum lagi pasar tembakau saat ini terhambat untuk pendistribusiannya.

“Keberlangsungan hidup kami, sangat tergantung pada kebijakan Pemerintah, khususnya bagi Pemkab Sumedang, tolong beri kami solusi terbaik,” tandasnya.

 

Otong Supendi Ketua APTI Sumedang, didampingi ustad Didi , selaku bendahara (foto oleh Ghani Purnama-grahabignews.com) 

Hal senada, diungkapkan Ketua APTI Jabar  H. Suryana, pada prinsipnya kami sepenuhnya mendukung  pemberlakuan PSBB untuk memutus mata rantai covid-19. Meskipun dampak perekonomian bagi para petani, terasa sangat terpukul,” terangnya.

Menurutnya, belum ada solusi dari pemerintah terkait DBHCHT yang belum ada relialisasinya.

Sampai saat ini para petani tembakau Jabar lintas kabupaten sedang menjerit, karena penanganan budidaya dan panennya terganggu.

Problem utama, sangat terasa sulitnya pendanaan pupuk karena mahal harganya. Sedangkan pupuk tidak bisa di tunda di dalam penggunaannya.

H Suryana, ketua APTI Jabar (foto oleh Ghani Purnama-grahabignews.com)

“Kami sangat berharap, ada kepedulian dari Pemerintah,” jelasnya.

Ditambahkan, H. Atam sebagai pengusaha tembakau sekaligus Ketua kelompok binaan petani menuturkan, sulitnya dengan kondisi pandemik saat ini, baik pemasaran maupun pengiriman barang karena keterbatasan buka pasar dan adanya pemberlakuan PSBB.

H. Atam, Pengusaha/ Ketua kelompok binaan Petani 9foto oleh Ghani Purnama-grahabignews.com)

Dirinya berharap,  Pemerintah cepat tanggap, dan segera bisa mengantisipasinya dan harus ada pemerataan di dalam penyaluran bantuan, pungkasnya.

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *