Work From Home Tidak Berlaku Bagi Penyuluh Pertanian
Oleh : Yani Supriatna, SP.,MP.
Garut – Penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian Indonesia, garda terdepan dan pejuang pangan dalam segala kondisi dan situasi, meski bangsa Indonesia ini lagi dihantui oleh wabah virus corona, namun penyuluh pertanian tetap bekerja secara produktif.
Tetapi, tentunya tetap harus mentaati dan menyesuaikan aturan dan kebijakan pemerintah dalam hal upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid – 19), seperti untuk kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak orang ditunda dulu sampai benar – benar kondisi ini dinyatakan aman.
Menurut Yulia Ningsih, A. Md salah satu penyuluh THL TBPP di Kecamatan Caringin, walaupun saat ini “Work From Home”, namun kami tetap melaksanakan kegiatan penyuluhan, baik diskusi dengan para petani melalui WhatsApp dan Vidcom. Karena tuntutan pekerjaan, kami tetap harus kunjungan pula ke lapangan, untuk pengamilan data baik ke pemerintahan Desa maupun ke tingkat kelompok tani untuk penanganan OPT dan penanganan pasca panen, seperti melakukan ubinan walaupun rasa cemas selalu ada memghantui kami di masa pandemi seperti ini.
Hal serupa dibenarkan oleh Patah, selain ikut kegiatan ditingkat kelompok tani (para petani), tetapi dalam melakukan kegiatan, kita batasi dengan jaga jarak sosial distancing dan mengurani pengumpulan orang banyak, sambil kita sosialisasikan pengenalan, pencegahan atau melindungi diri petani dan keluarganya dari Covid – 19 dengan cara berkunjung langsung ke rumah – rumah petani dan juga ikut melakukan penyemprotan disinfektan ditempat – tempat sarana umum di lingkungan masyarakat dan di kantor desa.
“Jadi work from home itu, kagak berlaku karena kami tetap terjun ke lapangan seperti biasa, karena kami tetap harus berkunjung ke lapangan untuk bertemu dengan para petani dan koordinasi dengan pemerintahan desa guna meminta dan mencocokan data -data yang dipinta oleh Dinas pertanian maupu oleh Kementrian pertanian” tandas Patah.