Per 6 Juli 2020, Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 (KC-24) Dinyatakan Sembuh

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Per 6 Juli 2020, Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 (KC-24) Dinyatakan Sembuh (foto oleh Diskominfo Kab. Garut-grahabignews.com)

Garut – “Kita harus melakukan baik rapid test maupun swab untuk 27 ribu, sekarang kita baru 6 ribu. Kita masih jauh, apalagi untuk melakukan preventif lainnya”

Demikian dikatakan oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan di hadapan peserta apel pagi, Senin (6/7) di halaman Setda kawasan Pembangunan.

Informasi lebih lengkap, kami transformasikan melalui Kasi Komunuikasi dan Kemitraan Diskominfo Kabupaten Garut, Yan Agus Supianto untuk pembaca budiman GrahaBigNews.

Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut hingga Senin (06/07), Pukul 17.30 WIB, kasus konfirmasi positif covid-19 (KC-24) berasal dari Kecamatan Kadungora telah dinyatakan sembuh oleh tim dokter RSUD. dr. Slamet Garut. Dengan demikian, tidak ada lagi  Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSU dr. Slamet Garut, sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Priangan Timur. “Syukur Alhamdulillah pada hari ini, kasus konfirmasi positif covid-19 (KC-24) berasal dari Kecamatan Kadungora telah dinyatakan sembuh oleh tim dokter RSUD. dr. Slamet Garut,” ujar Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita, Senin Sore (06/07/2020).

Meski demikian, imbuhnya, terdapat penambahan laporan kasus ODP sebanyak 1 orang dari Kecamatan Banyuresmi, serta penambahan kasus OTG (Orang Tanpa Gejala) sebanyak 1 orang, berasal dari Kecamatan Garut Kota, merupakan kontak erat kasus konfirmasi positif covid-19 di Kota Bandung dan telah dilakukan penyelidikan epidemiologi dan pengambilan sampel swab.

Dengan demikian  total kasus Covid-19 (OTG, ODP, PDP dan Konfirmasi +) sampai hari ini sebanyak 4.864 kasus, terdiri dari,  OTG  sebanyak 2.022 kasus,  214 kasus diantaranya masih dalam tahap observasi dan 1.808 kasus selesai masa observasi tanpa ada kasus kematian.

Sedangkan ODP (Orang Dalam Pemantauan) tercatat sebanyak  2.736 kasus. 32 kasus di antaranya masih dalam pemantauan, 6 kasus dalam perawatan, dan 2.698 kasus selesai pemantauan, dan 15 diantaranya meninggal.

Sementara itu,     PDP  tercatat 80 kasus,  2 kasus di antaranya sedang dalam perawatan dan 78 kasus selesai pengawasan (16 diantaranya meninggal).

Untuk Konfirmasi + (positif) tercatat 26 kasus, terdiri dari 0 orang dalam perawatan, 23 orang dinyatakan  sembuh, dan 3 orang meninggal.

Bupati Garut Rudy Gunawan, saat melantik 42 pejabat struktura dan fungsional, Senin pagi (06/07/2020), menyatakan, meski  memiliki data yang berbeda (dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Provinsi Jawa Barat), namun pihaknya mempunyai kesiapsiagaan dan pengawasan yang tinggi untuk tetap meningkatkan status protokol kesehatan, selain juga mengetahui agar  tidak melakukan salah langkah dalam melakukan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) ini.

Pihaknya (GTPP Covid-19 Kabupaten Garut) dalam waktu dekat akan memberikan klarifikasi terkait Kabupaten Garut masuk  Zona Kuning (Level 3) bersama 15 daerah lain di Jawa Barat. “Kita akan melakukan klarifikasi ke Bandung, karena  Basic Reproduction Number (R0) dan  Effective Reproduction Number (Rt) kita sudah kita hitung. bahwa kita tidak mempunyai sesuatu yang mengkhawatirkan, tetapi kewaspadaan kita tingkatkan,” katanya.

Oleh sebab itu, tegasnya, meskipun  berada di zona kuning berdasarkan penilaian provinsi, sebaga Ketua GTPP Covid-19, telah memanggil Dinas Kesehatan supay mengambil langkah-langkah dalam rangka  melaksanakan instruksi Mendagri,  agar meningkatkan test terhadap masyarakat, meningkatkan menjadi 1 % dari jumlah penduduk. “Maka kita harus melakukan baik rapid test mampu swab untuk 27 ribu, sekarang kita baru 6 ribu. Kita masih jauh, apalagi untuk melakukan preventif lainnya menghadapi masa anak-anak masuk sekolah, pesantren-pesantren salafiyah, atau pesantren-pesantren yang ada sekolahnya, pasar, dan sebagainya. Kita harus melakukan kewaspadaan dari sisi preventif, melakukan tracking dan tracing,” ujarnya, karena tagline yang terus didengungkan adalah pembangunan jalan terus, protokol kesehatan kita laksanakan dan tingkatkan, serta pemulihan ekonomi kita percepat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *