Jembatan Penghubung Kecamatan Cisompet dengan Kecamatan Pameungpeuk Kembali Berdiri
Oleh: Wishnoe Ida Noor
Garut – Cisompet – Setelah sebelumnya sempat roboh akibat banjir bandang beberapa waktu yang lalu, kini jembatan sungai cikaso, penghubung Kecamatan Cisompet dan Kecamatan Pameungpeuk kembali dibangun dan telah diresmikan, Rabu (6/1/2021).
Bupati Garut, Rudy Gunawan, turut hadir dan mendampingi Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Panglima Kodam III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugrogo Budi Wiryanto, dan Ketua Yayasan Budha Zhu Chi, Hengki Wardana, dalam peresmian Jembatan Gantung Simpay Asih Cikaso.
Rudy mengatakan pemerintah daerah hanya memiliki siklus anggaran murni, berbeda dengan Yayasan Budha Zhu Chi yang memiliki anggaran dari kedermawanan seseorang.
“Kami pemerintah daerah punya siklus anggaran hanya anggaran murni dan anggaran perubahan tetapi bunda suci yang tadi didasarkan pada hasil kedermawanan dengan inisiasi oleh TNI, Polri, dan juga oleh pemerintah daerah terutama pemerintah desa disini dan juga kepada warga desa yang telah menghibahkan untuk jembatan ini yaitu bapak undang,” ujar Rudy dalam sambutannya.
Sementara itu, Pangdam III/Slw, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, mengapresiasi pembangunan jembatan yang menghubungkan dua desa yang dulunya terisolir ini. “Luar biasa ini pembangunannya sehingga bisa menghubungkan antara dua desa yang dulunya terisolir dan sekarang sudah bisa terconnecting terhubung kemudian saya harapkan kepada masyarakat setempat untuk bisa menjaga dan memelihara jembatan itu sehingga usia pakainya agar lebih lama dan bermanfaat bagi masyarakat setempat,” ucapnya.
Di sisi lain, Ketua Yayasan Budha Zhu Chi, Hengki Wardana mengatakan, awal mula pembangunan jembatan ini, setelah mendapatkan laporan dari relawan terkait bencana alam yang menimpa Kabupaten Garut. “Jalinan jodoh antara Yayasan Budha Zhu Chi dengan masyarakat Desa Depok, Kecamatan Cisompet (dan) Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, diawali dengan relawan Zhu Chi yang mendapatkan kabar bahwa perihal bencana alam yang menimpa Kabupaten Garut, sekitar 2 bulan yang lalu, selama melakukan survei dan pembahasan lebih lanjut, akhirnya diputuskan lah jembatan Sungai Cikaso untuk kami laksanakan pembangunan dan perbaikannya kembali,” tutur Hengki.
Ia menjelaskan pembangunan jembatan ini menghabiskan dana sekitar 500 juta rupiah yang berasal dari para donatur. “Pembangunan ini menghabiskan sekitar 500 juta jadi kita sangat bersyukur masih ada donatur pada saat zaman seperti ini pada saat semua kondisi sulit donatur dari kecil dari celengan bambu dari celengan juga itulah yang bisa membuat jembatan ini ada,” ungkapnya.
Disisi lain, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan sebuah muamalah dilakukan dengan siapapun tidak masalah. “Yang namanya muamalah itu dengan siapapun tidak masalah, Rosul juga bermuamalah dengan berbagai macam agama dan kepercayaaan, tapi yang dilarang oleh agama adalah muamalah, persamaan akidah. Artinya apa yang dikerjakan oleh Budha Zhu Chi, disamping ini bermanfaat untuk masyarakat dan juga sebagai bentuk sumbangsih yayasan kepada masyarakat dan pemerintah, juga tidak melanggar agama yang kita anut,” ucap Uu.
Ia berharap masyarakat mampu memelihara jembatan ini sebaik mungkin. “Oleh karena itu, jangan ragukan kemanfaatannya, jangan ragukan pemberiannya, mari kita manfaatkan, mari kita jaga, tujuan tiada lain supaya jawa barat lebih hebat lagi,” ungkapnya.
Salah seorang warga, mengatakan dirinya berterima kasih atas dibangun jembatan gantung ini, dimana sebelumnya warga hanya menggunakan bambu sebagai akses penghubung antara dua desa. “Sebelumnya itu jembatan, roboh terbawa banjir bandang, bisa (dilalui) cuman jembatan bambu sementara ke bawah, kalau ada hujan jembatan itu kebawa arus lagi, tiap hari bikin lagi, bikin lagi.” pungkasnya.