Petani Dan Pengusaha Milenial Dari Kp. Citambir Desa Cilampuyang Kec. Malangbong Kab.Garut

Share posting

Oleh :Abah Litbang

Petani Dan Pengusaha Milenial Dari Kp. Citambir Desa Cilampuyang Kec. Malangbong Kab.Garut (foto oleh Abah Litbang-grahabignews.com)

Garut – Minggu 14 Pebruari 2021 Litbang GrahaBigNews mendampingi ketua UPJA Kabupaten Garut blusukan ke daerah utara,  tepatnya ke Desa Cilampuyang  dan sekitarnya.

Sejauh mata memandang, disuguhkan dengan keindahan alam yang sangat exsotik, bukit demi bukit dengan kabutnya dan suara kicauan burung  serta mahluk kecil penyeimbang seisi alam bersuara dengan corak masing-masing dan mungkin itu suaranya bertasbih mahluk tersebut tanda Syukur kapada  sang penguasa Alam Raya ini.

Tak kurang dari 2 Jam perjalanan  sampai di wilayah paling utara Kabupaten  Garut yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Sumedang.

Selama dalamperjalanan tersebut, terhampar padi  warna hijau tanaman jagung bagaikan permendani alam sebagian Jamrud di belahan khatulistiwa paris van Java  bumi Pasundan.

Sesudah ngobrol ngaler ngidul dengan kang Uje dan kang Budi Tokoh Tani di wilayah utara Kab Garut, Litbang dan ketua UPJA diajak ke rumah salah satu ketua Kelompok Tani di Desa Cilampunyang, namun sayang bapak ketua kelompok tani  sedang keluar kota katanya lagi ke Jawa.

Walau tidak bertemu H Endang  yang notabenya ketua kelompok, Litbang GrahaBigNews dan Rombongan kecil UPJA merasa terobati dari rasa lelah kami semua, karena di sambut dengan Sosok petani sekaligus pengusaha muda diera milenial.

NurjamanPrtanidan Pengusaha Muda Milenial (fotooleh Abah Litbang-grahabignews.com)

Dia adalah Nurjaman (20 Th)  penduduk Kp. Citambir Desa Cilampuyang kec amatan Malangbong, sambil ngobrol di rumahnya Nurjaman bercerita belajar bertani dari usia SD sampai sekarang, mulanya ikut ayah H Endang dan itu baginya sudah dianggap sebagai orang tua sekaligus Guru baginya.

“Pelajaran ini sangat berharga sekali, karena tidak didapat dari bangku sekolah, saya dikenalkan dengan keindahan alam dgn seisinya agar saya bisa meng Iqro sdl sesuatu yang ada di alam,”ungkapnya.

Seiring berjalanya waktu bergulirnya masa datang nya musim demi musim, akhirnya Nurjaman dilepas untuk mandiri dan bisa membantu petani dalam pasca panen. Dengan sekuat tenaga dan mencurahkan segala kemampuan diusia sekolah SMP,Dia memberanikan diri menampung hasil pertanian dan perkebunan dari penduduk Desa dan tetangga desa terdekat.

Disinggung GrahaBigNews terkait jenis komoditas apa saja yang ditampung olehnya, Nurjamanmenjelaskan hal itu tergantung musim, kalau dari tanaman keras atau kebun itu ada buah Alfuket dan Duren kalau yang rutin tiap musim itu Jagung.

Berapa ton Jagung tiap musim dari petani disini tertampung?Dirinya menjawabcuma sedikit,sekitar antara antara 1500 – ,2000 ton / musim.

Nurjaman menjelaskan, luas hamparan kebun Jagung berapa hektar  di desa Cilampuyang ini antara 600 – 700 hektar, dan kendala yang selama ini dihadapi adalah dinamis. Kadang petani ada yang pinjam untuk Modal olah lahan Yarnen (dibayar panen).

Terkait dengan masalah harga pasar Nurjaman dalam penjelasannya mengatakan, waktu pasca panen dirinya tidak menekan dan tidak melebihi keuntungan walau petani kasbon dulu, kita saling menguntungkan, bukan saling press untuk ngambil keuntungan sebelah pihak, tandasnya.

Diakhir penjelasannya Nurjamanberharap, mohon bantuan supaya Dinas pertanian Kabupaten Garut membantu dalam pengelolaan olah lahan agar tanam bisa Serempak, para petani / kelompok sangat mebutuhkan Teraktor kaki 4 ( TR 4 ) Jangan wilayah Selatan saja yang dipehatikan, karena  ini juga kan sama wilayah Kabupaten  Garu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *