Pernyataan ringan, namun sulit dimengerti tanpa Guru Mursyid
Artikel Esklusif
Oleh : H Derajat
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Wasshalaatu wassalaamu ‘alaa Muhammadin wa aalihi ma’at tasliimi wabihii nasta’iinu fii tahshiilil ‘inaayatil ‘aammati wal-hidaayatit taammah, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai InayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, aamiin ya Robbal ‘alamin”.
Pada suatu ketika Mursyid kami Abul Qasim al-Junaid berkhotbah mengenai keesaan Allah, ia sering membahasnya dari sudut-sudut pandangan yang berbeda, sehingga tak seorang pun dapat memahaminya. Pada suatu hari Syeikh Syibli yang berada di antara pendengar-pendengar khutbah beliau mengucapkan : “Allah, Allah!.”.
Mendengar ucapan itu Abul Qasim al-Junaid berkata : “Apabila Allah itu tidak ada, maka menyebutkan sesuatu yang tidak ada adalah suatu pertanda dari ketiadaan, dan ketiadaan adalah sesuatu hal yang diharamkan. Apabila Allah itu ada, maka menyebut nama-Nya sambil merenungi-Nya sebagai ada adalah suatu pertanda tidak menghargai.”
Dengan pernyataan Syeikh Junaid tadi maka kita akan menjadi bingung di level manakah kita berada di dalam ziki-zikir kita ? Di sinilah kita akan diwajibkan mencari seorang Guru Mursyid yang akan membimbing kita ke arah zikir yang benar. Semoga Allah melindungi kita dari kegelapan ilmu. Aamiin.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allâhumma-ghfir li masyâyikhinâ wa liman ‘allamanâ wa-rhamhum wa akrimhum biridlwânikal ‘adhîm fî maq’adish shidqi ‘indaka yâ arhamar râhimiîn
Wahai Allah ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajar kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dengan keridhaan-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang.” (Imam al-Haris al-Muhasibi, Risâlah al-Mustarsyidin, Dar el-Salam, halaman 141).
Oleh: Wida Heryani & Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Ujian kesetaraan Paket C di kabupaten… Read More
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Di akhir masa kedinasannya Peltu Azhar masih sigap mengabdikan… Read More
Oleh: Gun Gun Imat Grahabignews, Garut - Perusahaan swasta Leuwi Asri menjadi sponsor utama ajang… Read More
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Memasuki hari ke 7, ada yang menarik dalam pembangunan… Read More
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Sebanyak 80 pelajar SMP dan SMK Rasana Rasyidah mengikuti… Read More
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 120 TA 2024… Read More