Oleh : Hidir Hidayat
Garut – Bantuan Sosial Beras (BSB) Program Program Keluarga Harapan (PKH) dengan jumlah 700 peserta telah disalurkan kepada pemegang kartu BSB di Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut Jawa Barat, Jumat(30/07).
Muslim Sapaat, Sekertaris Desa Rancabango mengatakan bahwa pihaknya membantu pemerintah dan langsung dibagikan oleh pihak desa.
“Persyaratan sesuai dengan apa yang dilakukan pihak kantor pos, diantaranya photo KTP, KK dan menunjukan yang aslinya lalu didokumentasikan dan dibagikan langsung oleh pihak desa,” katanya.
Tambah dia, kalau uang diberikan oleh kantor pos, sedangkan beras dibagikan oleh pihak desa, tidak sekaligus di kantor pos.
Ia juga mendapatkan pertanyaan kenapa tidak sekalian di kantor pos pembagiannya, namun pihak desa tidak mengetahui dan tahu menahu terkait penyaluran dan hanya menjalankan tugas sesuai intruksi dikala perpanjangan PPKM.
“Alasan jumlah peserta banyak, pembagian akan dibagikan perjam dan ditentukan waktunya, misalnya dari mulai RW 01 sampai RW berapa dan tidak mungkin serempak, untuk menghindari kerumunan, tidak mungkin satu hari, karena tidak cukup waktunya,” ujarnya.
Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihak desa menerapkan protokol kesehatan pada pembagian kepada 700 penerima manfaat dari bantuan PKH ini.
“Kalau kemarin uang nya digesek sama yang bersangkutan, mulai pendampingnya, kalau ini langsung dari pihak Bulog kepada pihak desa,” katanya.
Pembagian tidak dibagikan serempak sekaligus, walaupun satu kecamatan. Muslim mengharapkan yang dapat bantuan bukan hanya terus-terusan yang ini-ini saja namun warga yang lain juga yang belum harus dapat bantuan dan bergilir.
“Jumlah KK di Desa Rancabango berjumlah 3500 KK, jumlah penduduk 12 Ribu, sedangkan yang mendapatkan bantuan 1000 KK, dan kedepan yang 1000 KK ini tidak boleh dapat dobel bantuan program, yang akan datang,” sebutnya.
Lanjut dia, kemarin pemerintahan desa menyajikan data untuk bantuan yang datang rencananya dari Polres Garut dan Kodim 0611 Garut sesuai intruksi.
“900 KK lebih untuk data ke Polres dan Kodim kami sudah siapkan data yaitu orang diluar dari yang sudah mendapatkan program,” katanya.
Menurut dia juga, terkait antisipasi data ganda yang mendapatkan bantuan, menurutnya sudah disiapkan dari awal, dan dalam pembagian BSB ini juga ganda, kemarin sudah mendapatkan PKH, lalu dapat lagi bantuan. “Ini sebetulnya ganda yang telah dapat bantuan, kemarin PKH dapat, ini turun lagi,” ujarnya.
Kebijakan ditingkat desa, karena sangat rawan, pihaknya tidak bisa mengambil kebijakan dan tetap memberikan kepada yang bersangkutan, sesuai persyaratan sesuai KK dan KTP asli.
“Desa hanya jadi jembatan, menyampaikan kepada yang haknya dan tidak bisa merubah aturan sewenang-wenang, kebijakan dilingkungan terserah kepada yang bersangkutan, “pungkasnya.
Pihak desa juga untuk mensukseskan program pemerintah, warga dihimbau untuk melakukan vaksinasi, dan sebelum divaksin untuk membuat pernyataan untuk siap divaksin.
“Vaksin ini menjadi kewajiban untuk warga, bukan hanya memberikan haknya saja, namun dipinta kewajibannya untuk vaksin karena ini program pemerintah,” pungkasnya.
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Di akhir masa kedinasannya Peltu Azhar masih sigap mengabdikan… Read More
Oleh: Gun Gun Imat Grahabignews, Garut - Perusahaan swasta Leuwi Asri menjadi sponsor utama ajang… Read More
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Memasuki hari ke 7, ada yang menarik dalam pembangunan… Read More
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Sebanyak 80 pelajar SMP dan SMK Rasana Rasyidah mengikuti… Read More
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 120 TA 2024… Read More
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 120 tahun… Read More