Gelar Lomba Membatik, Cara SDN 1 Cintakarya Garut Kenalkan Seni Budaya kepada Siswa

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Para siswa SDN 1 Cintakarya tampak serius mengikuti perlombaan membatik yang dilaksanakan pihak sekolah, di ruangan kelas SDN 1 Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Kamis (25/8/2022). (Foto : Dok. SDN 1 Cintarkarya-grahabignews.com).

Garut – Beragam cara dan lomba dibuat oleh masyarakat Indonesia untuk menyemarakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke – 77, seperti halnya dilakukan oleh SDN 1 Cintakarya, Desa Cintakarya,Kecamatan Samarang, dengan menggelar lomba pengembangan kreativitas dan bakat siswa-siswinya,salah satunya dengan membatik. Hal ini dilakukan guna mengasah minat dan bakat para pelajar mengenal seni dan budaya dearahnya.

Para pelajar terlihat begitu antusias tatkala menggoreskan canting berisi tinta ke sebuah kain yang menjadi media siswa untuk berkreasi.

Antusiasme untuk membatik pun tidak hanya diikuti oleh kaum hawa saja, para siswa pun ikut berpartisipasi dalam perlombaan tersebut.

Perlombaan yang dilakukan oleh SD yang memiliki anak didik 150 siswa-siswi, berlokasi di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut ini, digelar selama hampir 3 hari yakni dari tanggal 25 hingga 27 Agustus 2022.

Salah satu Guru dari SDN 1 Cintakarya, Lina, menuturkan tujuan dari perlombaan ini dalam rangka menggali potensi dan kemampuan bakat juga kreativitas para siswa atau siswi dari sekolah tersebut.

Apalagi khusus untuk membatik, ia menilai seni ini merupakan suatu hal yang sangat langka, dan dibutuhkan regenerasi dengan perhatian yang luar biasa dari semua pihak.

“(Selanjutnya) kami akan lebih mengarahkan sesuai bakat dan minat siswa yang tercantum dalam kurikulum merdeka. Apalagi membatik, kami akan mengarahkan dan memberikan ruang juga waktu yang khusus supaya para siswa bisa berkreasi,” katanya saat diwawancara oleh Tim Diskominfo Garut, Kamis (25/08/2022).

Ia juga mengungkapkan tujuan lain dilaksanakannya perlombaan ini yaitu untuk mencetak generasi yang berjiwa dan berkarakter Pancasila.

“(Dan) pengenalan budaya Sunda perlu dimulai sejak dini agar nantinya menjadi karakter yang kuat,” tandasnya.

Selain membatik, ada perlombaan lain yang dilaksanakan seperti lomba menyanyi lagu nasional solo dan kawih sunda, ngawih pupuh, baca puisi, pidato, baca teks proklamasi dengan intonasi Presiden RI ke – 1 yakni ir. Soekarno, lomba adzan, tilawah, menggambar dan mewarnai, serta terakhir lomba baca tulis menghitung (calistung).

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *