Berita

Peserta Program SSW Jepang Tes Wawancara

Share posting

Dinas Tenaga Kerja Garut Dorong Masyarakat Ekonomi Rendah Berkarir di Jepang

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Pelaksanaan tahapan wawancara dengan bahasa Jepang bagi para peserta SSW dari Kabupaten Garut di Aula Disnakertrans Garut, Jalan Guntur Cendana, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (20/9/2023).(Foto: Deni Seftiana/ Diskominfo Kab. Garut-grahabignews.com)

Grahabignews.com. Garut – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut membuka peluang bagi masyarakat kurang mampu secara ekonomi untuk berkarir di luar negeri, khususnya di Jepang. Program Specified Skilled Worker (SSW) telah memasuki tahapan wawancara dengan perusahaan Jepang, Asahi Farm.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut, Erna Sugiarti, menyatakan bahwa tahun ini merupakan inisiasi pertama pelatihan Bahasa Jepang. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Garut yang akan ditempatkan di Jepang.

“Jadi tahapannya dari bulan Januari itu kita mengadakan rekrutmen dan seleksi ya, karena pelatihan bahasa Jepang ini tidak seperti pelatihan-pelatihan vokasi  lainnya yang  dilaksanakan di BLK (Balai Latihan Kerja), karena ini perlu orang-orang yang memang betul-betul mereka berkeinginan untuk bekerja ke luar negeri,” ucap Erna dalam keterangannya di kantornya di Jalan Guntur Cendana, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (20/9/2023).

Dalam hal ini, Erna mengajak kepada anak-anak muda di Kabupaten Garut untuk tidak takut bekerja ke luar negeri sebagai PMI selama berangkat secara prosedural

Erna menekankan pentingnya komitmen dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon PMI, termasuk memiliki dua kompetensi: bahasa dan teknis/keahlian. Program SSW melibatkan serangkaian tes, termasuk matematika, kesemaptaan, fisik, dan psikotes.

Selain bahasa, peserta juga dilatih dalam keahlian pertanian. Hal ini didasarkan pada potensi agraris Garut, meskipun minat generasi muda terhadap pertanian masih terbilang rendah.

“Sehingga kita membuka pelatihan bahasa Jepang ini dengan skill pertanian, supaya merangsang mereka ketika mereka pulang ke Indonesia, mereka membangun pertanian di wilayahnya masing-masing ” ungkapnya.

Peserta program ini tak dikenai biaya sepeser pun, seluruh fasilitas dari pelatihan hingga persiapan dokumen resmi ditanggung pemerintah daerah. Erna menekankan bahwa program ini bukan hanya untuk mengurangi tingkat pengangguran, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta.

“Nah ini pun menjadi harapan bagi kami khususnya Dinas Tenaga Kerja ini bagaimana memotivasi yang lainnya untuk peluang ke luar negeri, bekerja ke luar negeri itu cukup luas terutama Jepang. Karena di Jepang ini pertahun itu hampir 1000 orang membutuhkan pekerja,” ucapnya.

Salah satu peserta, Syahrul Ramadhan, mengungkapkan motivasinya untuk memberikan kontribusi terbaik bagi keluarganya. Ia ingin melampaui kondisi orangtuanya yang sehari-hari bekerja keras, di mana saat ini ibunya hanya sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) dan ayahnya sebagai buruh serabutan.

“Mungkin salah satu alasannya karena saya termotivasi dari diri sendiri juga gitu, harus lebih dari orang tua, dari kerjaan atau dari apa gitu, harus bisa lebih dari orang tua yang kesehariannya cukup-cukup buat sehari-hari,” ucapnya.

Keberhasilannya lolos hingga tahap wawancara dengan pihak Jepang memberikan kegembiraan dan restu dari orangtuanya. Ia menyebut bahwa orang tuanya begitu senang ketika dirinya sudah bisa lolos sampai dengan tahap ini untuk mengikuti program bekerja di Jepang.

“Pasti restu orang tua juga, orang tua senang karena anak-anaknya cita-citanya itu bisa tercapai,” ungkapnya.

Walau merasakan sedikit gugup, Syahrul menyatakan bahwa wawancara merupakan momen yang dinantikan dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif di Jepang.

“Kalau menurut saya karena yang ditunggu-tunggu wawancara ini ya, rasanya senang gitu. Tapi dari wawancara itu juga muncul juga rasa gugup, kurang percaya diri, terkait keterima atau nggaknya karena harus bahasa Jepang yang lancar gitu,” pungkasnya.

 


Share posting
wishnoe ida

Recent Posts

Aong Warga Cibatu Dibawa Khusus Untuk Memecah Batu di Lokasi TMMD ke 120 Kodim 0611/Garut

Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - 14 hari sudah program TMMD Reguler ke 120 Kodim… Read More

2 hari ago

Jalan ke Pasir Pari Berkat TMMD ke 120 Kodim 0611/Garut Kini Sudah Bisa Dilewati

Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Sujud syukur dirasakan oleh RT Ijan (76) akhirnya program… Read More

2 hari ago

Kehadiran Peserta Ujian di PKBM Syfaush Shudur mencapai 100 Persen

Oleh : Wida Heryani & Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Pelaksanaan Ujian Akhir Kesetaraan Paket… Read More

2 hari ago

Pembangunan Sumur Bor TMMD ke 120 Kodim 0611/Garut di 3 Titik Berhasil

Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Pembangunan sumur bor dalam rangka kegiatan TMMD reguler ke… Read More

3 hari ago

Warga dan TNI Satgas TMMD ke-120 di Desa Cinta Damai Berhasil Membuat Jembatan Sementara untuk Akses Warga

Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Warga dan anggota TNI Satgas TNI Manunggal Membangun Desa… Read More

3 hari ago

PKBM Padamukti Tingkatkan IPM Pendidikan Melalui Rekrutmen Masyarakat Putus Sekolah di Empat Wilayah

Oleh: Wida Heryani & Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Pelaksanaan Ujian Kesetaraan Paket C, dilaksanakan… Read More

3 hari ago