Aktivis Purwakarta Setuju Biaya Keberangkatan Calon Pegawai Migran Indonesia Di Biayai Pemerintah

Share posting

Oleh: Nurlaela

Dian Rahayu, Aktivis Purwakarta. (Foto: Istimewa – grahabignews.com)

Grahabignews, Purwakarta – Pernyataan Ketua Badan Perlindungan Pegawai Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani yang menyampaikan, sebagian besar Calon Pegawai Migran Indonesia (PMI)  merupakan masyarakat kurang mampu, tidak jarang mereka meminjam uang ke rentenir untuk membiayai berbagai administrasi di benarkan banyak pihak termasuk Dian Rahayu, Aktivis Purwakarta, Jawa Barat, kepada media, Selasa (2/1/2024) di ruang kerjanya.

Dian Rahayu menyatakan, Apa yang disampaikan Ketua BP2MI Benny Rhamdani itu benar adanya, setuju jika pihak BP2MI sangat menginginkan seluruh pembiayaan PMI bisa ditanggung negara untuk meringankan beban masyarakat yang menginginkan bekerja di luar negeri.

Sudah semestinya di dukung jika BP2MI tidak ingin para pahlawan devisa ini sengsara. Setuju  Mereka para calon PMI dengan biaya dari Pemerintah untuk  berangkat bekerja ke luar negeri supaya ekonominya terjamin.

Kenyataan selama ini mereka rata-rata berangkat dengan menjual harta keluarga, menggadaikan sertifikat, atau meminjam kepada rentenir, jadi wajar kalau Benny di Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu, 27 Desember 2023 sampaikan demikian, karena itu fakta.

Menurut Dian, dengan meminjam kepada rentenir, atau mendapatkan uang kilat memang bisa menyelesaikan masalah pekerjaan, namun hal ini berpengaruh besar terhadap pendapatan. Sebagian besar gajinya akan habis untuk menutupi bunga pinjaman, sebagaimana disampaikan Benny sangar Miris dan akan memprihatinkan lebar jika di biarkan. Negara sudah seharusnya hadir membantu calon PMI itu,” ucap Dian.

Mulai biaya administrasi, baik itu biaya pelatihan, biaya visa, asuransi BPJS, tiket pesawat sampai medical checkup, seharusnya sejak lama dilakukan, yakin kalau negara menanggung semua itu, tidak akan rugi sudah jelas, itu pantas jika ketua BP2MI sampaikan demikian, didukung pokoknya,” jelas Dian.

Benny katakan dalam setahun  yang berangkat 270.000 PMI yang dibiayai negara dengan mengeluarkan anggaran Rp.30 juta/orang, maka negara hanya mengeluarkan Rp.8,2 triliun,” silahkan dipelajari agar terang benderang.

Kalau dikatakan Benny Negara akan mendapat keuntungan berupa devisa sebanyak Rp.159,6 triliun. Namun, pembiayaan PMI oleh negara masih dalam pembahasan yang belum diputuskan,” ya kita tunggu perkembangannya.

Pokoknya perjuangan Benny saat masuk BP2MI tapi hingga hari ini belum gol, tapi selalu memotivasinya agar ini menjadi perjuangan ideologis yang tidak berhenti, faktanya banyak sudah yang diberikan PMI buat negara ini, sehingga wajar negara memikirkan berbagai kemudahan atau memberikan fasilitas bekerja dengan pembiayaan gratis itu suatu hal yang sangat wajar,” tegas Dian.

“Harap Dinas tenaga kerja dan Dinas terkait lainnya lebih kreatif lagi sesuai program semestinya di lapangan, terutama pengawasan, kasihan masyarakat miskin yang bekerja atau baru berkeinginan kerja ke luar negara masih banyak yang tidak memiliki keahlian, diantara mereka juga banyak sudah yang terjerat hutang ke pada rentenir, sangat miris baru-baru ini mendengar ada warga kebingungan dan tidak bisa pulang bahkan sakit karena ditagih rentenir yang mematok bunga tidak masuk akal untuk orang yang sedang susah tanpa pemasukan yang layak,” pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *