Dukung Pembangunan Purwakarta Dengan Kasih Sayang Nyata Lebih Merata Hindari Cemburu Sosial
Oleh: team

Grahabignews, Purwakarta – Purwakarta saat ini semakin terkenal, harap dukung pembangunannya dengan rasa kasih sayang nyata lebih merata, hindari hal-hal yang akan berdampak cemburu sosial mulai dari diri kita secara sederhana sangat penting, saat ini perlu dengan sabar dan sadar harus berupaya agar kita menjalani kehidupan aman nyaman bersama tanpa kekurangan hal dasar yang diperlukan sehari-hari.
Demikian disampaikan Aktivis Purwakarta, Dian Rahayu Ratnaningrum yang tidak lelah menyemangati sesama untuk terus berkarya guna meraih kesejahteraan, Selasa (9/1/2024) di ruang kerjanya.
Aktivis Dian, mantan artis era Diah Permatasari muda dan lainnya itu, kini tertarik usaha kuliner, turun langsung melayani pembeli, tubuh subur yang tidak langsing lagi bukan halangan untuk berkarya, dekat dengan warga kalangan bawah, mengaku senang tanpa sekat dengan warga, suatu kebahagiaan tersendiri yang tidak dapat dinilai dengan materi.
Dian mengaku, sekarang sedang prihatin mendengar banyak musibah bencana alam di musim hujan akhir-akhir ini, sedih belum bisa maksimal partisipasi langsung kelapangan membantu warga yang terdampak bencana itu sehubungan kondisi yang belum memungkinkan, masih berembuk dengan teman-teman untuk partisipasi membantu warga yang memerlukan bantuan,” ucapnya
“Jadi, kita tidak perlu gengsi menyatu dengan warga miskin yang banyak pakaiannya kumal yang penting bersih, rumah kumuh, sumber daya kurang atau mereka kalangan bawah yang perlu partisipasi kita agar mereka lebih melek teknologi atau perkembangan saat ini yang semakin maju,” terangnya.
Akan tetapi, lanjutnya, perlu ketelitian agar tidak kecewa dengan fakta masih banyaknya warga mengeluh belum mendapat keadilan sebagaimana mestinya, semua pasti ingin berbuat baik, namun ada kalanya nafsu angkara timbul karena adanya kesempatan, itu pentingnya kita saling mengingatkan guna antisipasi tidak muncul penyesalan kemudian.
Menurutnya, ketika melewati jalanan mulus kota Purwakarta dengan kendaraan umum yang sering berhenti menaikan dan menurunkan penumpang dari arah Sadang ke Kota Purwakarta menuju Ciganea bisa naik angkutan kota Nomor 5 silahkan perhatikan atau dengarkan berbagai pembicaraan warga di kendaraan tersebut, itu tidak jarang diantara mereka terjadi komunikasi, baik antar penumpang atau penumpang dengan pengemudi.

Banyak hal nyata kita ketahui dari pembicaraan mereka atau pandangan mata kita langsung yang perlu disampaikan agar diketahui pihak pemerintahan terkait seputar apa yang harus segera diutamakan pembangunannya,” ucap Dian.
Dian sampaikan, pihaknya melihat banyak pohon-pohon sudah tinggi-tinggi saat hujan disertai angin kencang yang akhir-akhir ini sering terjadi sangat mengerikan, selain itu air hujan yang mengalir tidak selalu mulus melalui gorong-gorong karena sumbatan sampah yang menimbulkan genangan air baik di jalanan atau bangunan.
Di contohkannya, pohon-pohon tinggi sebelah kiri dari arah Sadang ke Purwakarta, setelah Jembatan arah Ciseureuh, ada jajaran rumah warga yang dulu pernah tertimpa pohon, saat hujan disertai angin kencang kalau kita kebetulan lewat sekitar itu pasti ngeri, apalagi warga yang ada di sana,” kata Dian.
Kendaraan dari arah Sadang ke Kota Purwakarta itu, melewati kantor PWI yang sudah sangat tidak layak dengan genting yang terlihat dari jalan raya sudah pada bolong dan terpal yang sudah tidak rapih kemungkinan karena angin dan air hujan nampak kumuh, di depannya ada pohon tinggi diantara kabel-kabel sungguh pemandangan tidak elok.
Tidak jauh dari sana, perhatikan sebelah kanan, kendaraan umum itu melewat jalan raya terlihat Desa dan Puskesmas Mulyamekar, kantor SPSI, kantor Japfa, kemudian rumah warga yang pagarnya terdapat kantong-kantong milik wanita masih cukup muda yang tinggal di sana sudah berbulan-bulan, sangat tidak layak dengan barang-barang beratap terpal berbahan karpet pelastik nampaknya, diketahui banyak pihak yang sering lalu lalang seputar jalan itu sungguh miris di Purwakarta yang pernah di publikasikan Istimewa dan Cantik itu.
Lebih lanjut Dian katakan, faktanya pembangunan di kota Purwakarta untuk warga belum merata dan pengawasan tidak maksimal, beda dengan mereka yang mudah mendapat proyek bisa dapat lagi seperti rebutan proyek yang banyak di dapat orang-orang mana saja itu warga bisa menilai, sejalan dengan waktu masyarakat bisa mengetahui dan paham, coba kita perhatikan lagi lajunya angkutan umum kota Purwakarta Nomor 5 tadi,” ucapnya
Dari tempat Wanita yang tinggal di pinggir jalan dengan barang-barang sekitar pohon rindang depan rumah warga itu, angkutan kota ini melewati jalan raya yang terdapat pohon-pohon dengan akarnya yang sudah merusak trotoar, melewati juga Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi yang belum juga dibangun setelah dirobohkan sejak beberapa bulan lalu,” terang Dian.
Dian menambahkan, angkutan Kota berwarna merah itu belok dari Jalan Veteran ke arah jalan Pahlawan, belok kiri ke arah Koncara melewati Pasar Ayam, Pasar Mambo dan belok ke kanan arah Cipaisan, perhatikan sebelah kanan akan melewati bekas Kantor Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) terbengkalai dengan pagar terkunci, nampak rumput dan pohon sekitar bangunan itu sudah tidak terawat karena lama tidak terpakai, sungguh ironis banyak disaksikan warga,” ungkapnya.
Angkutan Kota yang jauh dekat harus bayar Rp. 6000,- itu setelah sampai Ciganea akan kembali ke arah Sadang melewati Jalan Tengah, perhatikan sebelah kiri ada lubang gorong-gorong tanpa penutup semestinya, kemudian sebelum Yogya sebelah kanan, ada trotoar depan lapangan di tandai dengan tanda pembatas jalan dan sebuah kursi pelastik menutup Lubang gorong-gorong, karena besi penutupnya entah kemana, bukti kota kita belum maksimal nyaman untuk pejalan kaki,” jelasnya.
Semoga kedepan lebih tertata menjalankan program utama yang semestinya, tidak mudah menjadi Pimpinan, harap para petugas terkait yang berkompeten saat ini lebih bersinergi dengan PJ Bupati Benni Irwan yang sekarang ini memimpin Purwakarta, perlu dukungan banyak pihak dengan tanggung jawab guna kepentingan masyarakat Purwakarta,” terang Dian semangat dengan senyum khasnya.
“Kita bisa lebih kuat dan kokoh dengan bersama dalam program pembangunan sehat yang tertata, mengutamakan hal dasar guna kelancaran dengan rasa suka cita membangun secara adil bijaksana, tanpa harus mengorbankan pihak lain dengan memperhatikan hak dasarnya agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial secara terang menderang. Semua yang kita miliki titipan yang harus dipertanggungjawabkan, masyarakat perlu dibina berkelanjutan agar mereka paham pentingnya bersama menjaga dan memelihara pasilitas Publik,” harapnya.
Mudah-mudahan kedepan Purwakarta dapat memiliki rumah singgah bagi warga sehat yang sedang kesulitan untuk sekedar tinggal sementara dengan sarana prasana layak dari Pemerintah, kalau kita bersama patuh dan sepakat bisa realisasi dengan dukungan warganya yang mampu dan siap berbagi dengan menyisihkan sedikit keuangannya semisal mengumpulkan uang patungan seribu rupiah,” kata Dian.
“Tentunya pihak pegawai negara dan anggota dewan atau wakil rakyat juga bisa partisipasi dengan mengurangi kegiatan di hotel dan kunjungan kerja yang selama ini dinilai boros, apakah tidak malu banyak hilir mudik tugas luar tapi banyak kedapatan datang sekedar untuk menulis perihal kedatangannya dan berphoto ria, semisal telah tiba datang ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang di tuju seperti yang selama ini banyak kita saksikan kunjungan dari luar Purwakarta ke DPRD Purwakarta di era digital yang sebenarnya bisa lebih bermanfaat untuk mencerdaskan dan melayani warga agar lebih mendukung pembangunan Sumber Daya Masyarakat (SDM) lebih baik lagi dengan nyata setelah Pandemi Covid yang kini dikabarkan ada lagi ,”pungkasnya.