Pengiriman Pegawai Migran Ilegal Asal Purwakarta Sampai Saat Ini Masih Kedapatan Korban Mengeluh

Share posting

Oleh: Nurlaela

Enjang, Ketua Salah Satu Lembaga Di Pasawahan Purwakarta. (Foto: Istimewa – grahabignews.com)

Grahabignews, Purwakarta – Maraknya para oknum pengiriman Pegawai Migran Indonesia (PMI) Ilegal dari Purwakarta sampai saat ini masih terjadi, para korban masih kedapatan mengeluh, baik yang sudah kembali ke kampungnya atau mereka yang saat ini keberadaannya di luar Negara, terutama dari Timur Tengah.

Rata-rata menyampaikan keluhan karena bermasalah, bisa jadi para oknum diantaranya bukan dari kalangan masyarakat biasa saja, besar kemungkinan adanya pembiaran, kelalaian atau peran serta oknum yang seharusnya memberikan contoh baik, malah sebaliknya karena tergiur keuntungan terlepas dengan berbagai alasan kedekatan atau apapun. Hal tersebut disampaikan seorang Pria yang akrab di panggil Enjang, Ketua salah satu Lembaga di Pasawahan Purwakarta, kepada media, Selasa (9/1/2024)

Menurutnya, para oknum tidak jarang membela dirinya atau lempar batu sembunyi tangan seolah bersih tapi memanfaatkan kesalahan orang lain demi menutupi kejahatannya, saat ini ibarat ngumpet di lapangan siang bolong, hal seperti itu tidak asing lagi, orang lapangan kemungkinan banyak mengetahui, beda dengan orang yang banyak dinas dikantor sekedar mendapat laporan,” ucapnya.

Masyarakat di kita itu belum semua siap menghadapi berbagai aparat dengan berbagai karakter, tidak sedikit mau mengadukan masalah kemudian tidak jadi, karena berpikir banyak takut ini dan itu dengan alasan yang terkadang tidak masuk akal di era modern saat ini, lebih miris lagi ketakutan berlebihan bahkan buruk sangka, silahkan cari fakta sendiri,” pintanya.

“Adakah selama ini kita dengar atau mengetahui langsung para oknum yang memicu warga berpikir demikian, sanggupkah menghadapi dengan berbagai trik para oknum yang tidak selalu rapih, sepintar-pintarnya  manusia tidak akan selamanya, suatu hari pasti ada kurangnya terlihat dan terdengar bukan tidak mungkin, karena kita semua terbatas, itu makannya mari bersama belajar bersatu peduli semua bukan peduli yang banyak duit atau berkuasa dalam hal apapun,” harapnya.

Dikatakannya, Mereka para oknum seakan Judi, tidak kedapatan Aparat Hukum Jujur yang paham, sadar dan tanggungjawab fungsinya lolos dari jerat hukum, tapi kalau kedapatan mereka bela diri yang belum tentu selalu mujur atau untung dari perbuatan jahatnya, proses hukum berlanjut itu memang sudah semestinya.

“Mirisnya berbagai modus guna mendapatkan nominal rupiah yang diharapkan sering terdengar para korban katakan, untuk tidak dipanggil yang kedua lebih baik berikan rupiah kepada oknum yang menyampaikan permintaan,” ucapnya.

Hal itu seolah menjadi kebiasaan dan semakin marak jika yang terkait tidak turun kelapangan, mengenal dan mempelajari gerak gerik para oknum itu secara alami agar kedapatan sampai oknum yang memiliki dana untuk lancarnya pengiriman PMI Ilegal tersebut dapat  diketahui,” jelasnya.

Kalau merasa tidak bersalah jangan seperti kebakaran jenggot, makanya turun dulu jangan cuma katanya-katanya, niat tanggungjawab pasti bisa jika didukung kemauan dan didukung orang-orang yang mau kerja sungguh-sungguh dalam fungsinya bukan semata karena uang atau pasilitas lainnya,” kata Ketua salah satu Lembaga tersebut.

“Kita semua jangan pernah merasa jagoan karena kita semua terbatas itu pasti, selagi kita bisa mari berbuat baik humanis, hargai dan jaga bersama kemerdekaan yang ada dengan peduli norma etika yang elok didengar dan dipandang mata agar kita sekarang dan generasi kita benar-benar merasakan peran serta kita bermanfaat bagi diri Pribadi, Keluarga, Bangsa dan Negara serta sesama Manusia dimanapun berada sesuai kamampuan kita,” harapnya

Mengenai maraknya pengiriman PMI Ilegal dari Purwakarta, PJ Bupati Purwakarta, Benni Irwan dalam suatu kesempatan di halaman Gedung Negara Purwakarta menyampaikan, jika kita tidak bersama menjalankan aturan tidak akan tercapai suatu tujuan baik yang kita harapkan.

Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnakertrans) kita punya aturan sudah seharusnya masyarakat patuh demi perlindungan dan kebaikan bersama.

“Sudah semestinya saat ini kita lebih disiplin bertanggungjawab demi kelangsungan tata tertib sesuai norma etika moral yang baik, sebagai manusia makhluk sosial yang saling memerlukan peran serta positif kita untuk kemajuan dan kebaikan kita sebagai suku, bangsa dan warga Negara Indonesia,” harapnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *