Erwan Setiawan Perkuat Silaturahmi dengan Pesantren dan Pengusaha di Garut
Oleh: Rudi Herdiana
Grahabignews, Garut – Erwan Setiawan selaku Calon Wakil Gubernur Jabar berpasangan dengan Dedi Mulyadi sebagai Calon Gubernur Jawa Barat periode 2024-2029, mulai roadshow ke berbagai daerah, termasuk kabupaten Garut.
Hari ini, Kamis (19/09) ruwndown safari Erwan Setiawan ke Kabupaten Garut menyambangi tiga lokasi, diawali dengan coffee morning bersama Pengusaha Petani kopi, dilanjut mengunjungi Pesantren Yadlul Ulya, di Kp. Panawuan Kel. Sukajaya Kec. Tarogong Kidul.
Kemudian, kunjungan ke Pengusaha Kulit Sukaregang, lalu silaturahmi dengan Keluarga Besar Ponpes Zawiyah di jalan Samarang dan berakhir melaksanakan deklarasi dengan Viking Garut, di Alerta Kopi.
Ketika coffee morning, Erwan Setiawan sambil menikmati kopi pagi dan melihat proses pembuatan kopi Gaaroot yang dikelola oleh Pesantren Mandiri Ustaz Angga.
Sementara saat berkunjung ke Sukaregang, dirinya menekankan akan pentingnya pengelolaan limbah yang ramah lingkungan sesuai standar Nasional.
Saat berkunjung ke Pompes Zawiya, Erwan disambut baik oleh Pengurus dan ratusan santri dan deklarasi Tim Sarung Santri Dermawan (Syakur-Putri Dedi Erwan), diakhiri dengan do’a bersama untuk kelancaran Dedi-Erwan di Jawa Barat dan Syakur-Putri di Kab. Garut.
Saat diwawancara insan Pers, Erwan Setiawan mengucapkan syukur dan terimakasihnya atas sambutan baik serta do’anya oleh Para Pengurus dan santri Ponpes Zawiyah. “Alhamdulillah, kami diterima dengan sangat kekeluargaan dan diterima dengan baik,” ucapnya.
“Dengan adanya do’a bersama, ini menambah motivasi kami untuk bisa memenangkan pada Pilkada 2024. Dan kami akan lanjutkan bersilaturahmi dengan para Kyai yang ada di Garut khususnya, umumnya se Jawa Barat,” tekad Erwan.
Salah satu program yang dikemukanan Calon Wakil Gubernur Jabar tersebut, yakni akan memberikan insentif kepada para guru ngaji, guru honor serta guru PAUD. Alasannya, mereka mengajar anak-anak, tetapi mereka tidak mempunyai pendapatan.
“Jangan sampai, ketika mereka mengajar, pikirannya bercabang karena memikirkan kondisi keluarganya. Itu adalah tugas Pemerintah untuk memberikan insentif kepada mereka sehingga mereka betul-betul fokus dalam mengajar,” pungkasnya.