Bupati Garut Hadiri Rakor Terkait Penanganan Covid-19 dan Persiapan Menjelang Idul Fitri

Share posting

Oleh: Wishnoe Ida Noor

Bupati Garut, Rudy Gunawan, bersama Wakil Bupati dr. Helmi Budiman, beserta unsur Forkopimda menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi Penyampaian Arahan Kepada Kepala Daerah dari Presiden RI Joko Widodo secara virtual melalui aplikasi video telekonferensi di Aula Sekretariat Daerah, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (28/4/2021). (Foto : Deni Septyan Diskominfo Garut – grahabignews.com)

Garut – Bupati Garut, Rudy Gunawan menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi Penyampaian Arahan Kepada Kepala Daerah dari Presiden RI Joko Widodo secara virtual melalui aplikasi video telekonferensi di Aula Sekretariat Daerah, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (28/4/2021).

Pada kesempatan ini, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan 2 hal penting yakni terkait Covid-19 dan Ekonomi.

Persiapan Menghadapi Idul Fitri

Terkait Covid-19 Jokowi menghimbau kepada kepala daerah untuk terus berhati-hati dan tetap waspada.

“Hati-hati, sekecil apapun kasus aktif yang ada di provinsi, di kabupaten, kota yang bapak pimpin jangan kehilangan kewaspadaan. Ikuti angka-angkanya ikuti kurvanya, ikuti harian. Segerakan untuk ditekan kembali agar terus menurun,” ujar Jokowi.

Ia juga mengingatkan terkait ancaman libur panjang, dimana pada tahun kemarin terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang mencapai 93 persen.

(Foto : Deni Septyan Diskominfo Garut – grahabignews.com)

“Hati-hati dengan yang namanya libur panjang kan kita ini mau libur panjang di idul fitri ingat tahun lalu ada 4 libur panjang yang kenaikannya sangat melompat. Idul fitri tahun lalu naik sampai 93 persen, libur agustus tahun lalu naik sampai 119 persen, libur oktober naik 95 persen, libur tahun baru kemaren naik sampai 78 persen. Oleh sebab itu, hati-hati,” katanya.

Ia menuturkan bahwa berdasarkan survei sebelum adanya kebijakan larangan mudik, hampir ada 89 juta orang akan mudik atau sekitar 33 persen penduduk Indonesia akan mudik, namun setelah ada  kebijakan terus berkurang hingga ada di angka 7 persen penduduk Indonesia. “Begitu kita sosialiasi, kita sampaikan, Gubernur, bupati walikota juga menyampaikan larangan mudik, turun menjadi 7 persen, tapi angkanya juga masih besar, hati-hati 18,9 juta orang yang masih akan mudik,” tutur Jokowi.

Dalam menghadapi idul fitri ini, menurut orang nomor 1 Indonesia yang paling penting bukan penyekatan-penyekatan, akan tetapi adalah disiplin protokol kesehatan.

“Oleh sebab itu harus disampaikan terus mengenal larangan mudik ini agar bisa berkuranglah. Tetapi yang paling penting adalah bukan disini disekat disana disekat  bukan, yang paling penting bagaimana kita terapkan sekali lagi disiplin, disiplin yang ketat terhadap protokol kesehatan, kuncinya ada di situ. Disiplinkan masyarakat secara ketat mengenai protokol kesehatan,” terangnya.

(Foto : Deni Septyan Diskominfo Garut – grahabignews.com)

Meskipun begitu, ia meyakini apabila Pemerintah Daerah (Pemda) dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berkolaborasi, tidak akan ada lonjakan kasus Covid-19 seperti tahun kemarin.

“Saya meyakini apabila pemerintah daerah dibantu oleh Forkopimda semuanya bergerak, mengatur, mengendalikan, melek disiplin protokol kesehatan, saya yakin kenaikannya tidak seperti tahun  lalu 93 persen,” papar Jokowi.

Perkembangan Ekonomi di Masa Pandemi

Sementara itu berkaitan dengan ekonomi, Jokowi menyatakan kondisi ekonomi di Indonesia sudah hampir menuju pada posisi normal. Untuk tahun ini, target pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 4,5 sampai 5,5 persen.

“Dengan kondisi yang sekarang kita kerjakan bisa menekan laju penyebaran Covid harian, kasus Covid harian bisa kita tekan, bulan Maret (dan) April ini sudah keliatan, ekonomi sudah hampir menuju pada posisi normal, sehingga target kita secara nasional di tahun 2021 ini, target pertumbuhan kita 4 setengah sampai 5 setengah persen itu bisa kita capai,” ucapnya.

Jokowi menyebutkan pertumbuhan ekonomi sangat bergantung di kuartal kedua pada tahun 2021. “Dan itu dimulai sangat tergantung sekali pada pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2021,” ucapnya.

Presiden memaparkan bahwa pada bulan April, Mei, Juni sangat menentukan bagaimana keberhasilan pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi.

“April, Mei, Juni ini sangat-sangat menentukan. Kalau kita bisa menekan Covidnya, tanpa membuat goncangan di ekonomi, inilah keberhasilan, dan target kita kurang lebih 7 persen harus tercapai, kalau itu bisa tercapai, insya Allah kita pada kuartal berikutnya akan lebih memudahkan,” kata presiden.

Ia meyakini, bahwa jika pemerintah daerah dibantu oleh Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) bekerja sama setidaknya kenaikan kasus Covid-19 tidak akan bertambah signifikah seperti tahun lalu.

“Saya meyakini apabila pemerintah daerah dibantu oleh Forkopimda semuanya bergerak, mengatur, mengendalikan, melek disiplin protokol kesehatan, saya yakin kenaikannya tidak seperti tahun  lalu 93 persen,” tandasnya.

Bingung Ingin Kuliah yang Berkualitas? Klik aja Link di bawah ini !!!

http://pmb.fteknikuniga.ac.id


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *