Polisi Humanis Mampu Mencairkan Suasana Tegang Menjadi Tenang Dan Mampu Tertawa

Share posting

Oleh: Nurlaela

(Foto: Nurlaela – grahabignews.com)

grahabignews.com, Purwakarta – Alhamdulillah pemeriksaan di Polres lancar, tidak setegang ketika ada yang datang ke rumah sebelumnya, merasa tidak mengetahui permasalahan  awalnya, sebagai warga awam mengikuti saja, yang jelas tidak terima kalau ada yang mengatakan meracuni.

Kadangu aya tatanggi nyarios keracunan di hajatan, abdi teu rumaos ngaracun. (mendengar ada tetangga bicara ada yang keracunan di hajatan, saya tidak merasa meracuni).”

Demikian dikatan Empong (45) warga Kampung Cisaray RT 13 RW O7 Desa Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Selasa (30/5/2023) di area Polres Purwakarta, seraya mengaku, petugas Kepolisian mampu mencairkan suasana sehingga bisa tertawa dalam suasa tegang, setidaknya humanis mereka menghibur disaat kita sedih.

Empong menegaskan, bujeng-bujeng seueur jalmi, sajalmi oge ampun paralun, (jangankan banyak orang, satu orang juga tidak mungkin), niat menyelamatkan anak dengan menikahkan anak ke 6 dibantu keluarga dan tetangga yang masak untuk hajatan tersebut seperti layaknya biasa hajat, tidak ada apa-apa yang aneh-aneh, berjalan lancar saat pernikahan itu,” ungkap Empong.

Menurutnya, hari berikut setelah pernikahan ramai dibicarakan warga ada yang keracunan, di Kampung kami ada yang menghibur, ada yang memanas-manasin, suasana begini membuat sedih, tidak ada niat dan tidak mungkin menciderai di acara sakral pernikahan anak kami.

harapan keluarga kami, semua baik-baik saja, kami bahagia dan berbagi kebahagiaan, senang rasanya kalau bahagia bersama layaknya kita bersyukur kepada yang maha pencipta.

“Kedatangan ke Polres bersama pak Edi dan keluarga, penjual daging yang kami beli untuk hajatan tempo hari itu, tidak mungkin penjual juga merusak lahan mencari nafkahnya, saya tidak tahu bagaimana yang keracunan itu,” terang Empong.

Sepengetahuan kami, lanjut Empong, hari itu ada beberapa warga tetangga kampung yang hajatan, abdi awam tidak paham dengan kejadian keracunan karena merasa tidak aneh-aneh, berharap semua bisa sehat dan baik-baik saja semuanya.

“Kami sekeluarga dan tetangga yang masak saat itu, sehat-sehat tidak kenapa-kenapa sampai sekarang, padahal kami juga makan masakan itu, ada dua orang tidak makan daging karena tidak suka, kami pasrahkan proses ini ke pihak kepolisian,” tutur dia.

Empong pemangku hajat yang baru-baru ini ramai dibicarakan warga di duga perihal adanya banyak warga yang mengeluh mual, pusing, lemas, muntah kemudilarikan ke berbagai layanan kesehatan di Purwakarta termasuk ke RSUD Bayu Asih Purwakarta setelah dua hari kemudian Empong dan suaminya menikahkan putri ke enam.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *