Artikel Eksklusif
Oleh : H Derajat
Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita
“ما من نفس تبديه إلا وله قدر فيك يمضيه”
“Setiap nafas yang kau hempas, tak lepas dari catatan takdir yang harus dijalani.”
Mursyid kami yang agung Sayyidi Syekh Ibnu Athaillah As Sakandari di dalam Kitabnya Al Hikam pasal 22 menjelaskan tentang menikmati hidup dengan menyadari tiap helaan nafas dengan keadaan hidup yang menyertainya adalah selaras dengan takdir Allah, hal ini diterangkan oleh Syekh Fathurahman seorang Mursyid dari Tarekat Idrisiyyah sbb :
Sahabat yang ku kasihi saat ini banyak sekali orang-orang yang menggerutu, jengkel, marah, putus asa menghadapi keadaan hidupnya sehingga dia menghendaki kepada keadaan kehidupan yang lain sesuai dengan dia harapkan.
Untuk hal ini dapat aku kutipkan ajaran Mursyid kami Syekh Ibnu Athaillah :
مَا تَرَكَ مِنَ الْجَهْلِ شَيْئًا مَنْ أَرَادَ أَنْ يُحْدِثَ فِي الْوَقْتِ غَيْرَ مَا أَظْهَرَهُ اللهُ فِيْهِ
Alangkah bodohnya orang yang menghendaki sesuatu terjadi pada waktu yang tidak dikehendaki-Nya.
Jika hati atau tubuh seorang murīd sedang berada dalam satu keadaan (aḥwāl) tertentu, ia harus tetap menjaga kesopanan di hadapan Allah dengan merelakan diri untuk tetap berada pada keadaan tersebut sampai Allah sendiri yang memindahkannya dari sana. Dengan satu catatan: keadaan tersebut tidak bertentangan dengan syariat.
Misalnya, jika ia sedang berada dalam keadaan terlepas dari keduniaan (tajrīd), ia harus menahan diri untuk terus berada dan rela dalam keadaan tersebut sampai Allah sendiri yang memindahkannya ke keadaan yang lain. Jika tebersit di hatinya keinginan untuk mencari penghidupan (kasab), itu artinya ia tidak sopan kepada Tuhannya karena ia sudah menolak keadaan yang dikehendaki-Nya untuknya. Demikian pula, seorang murīd dianggap tidak sopan terhadap Tuhannya, jika ia sedang berada dalam satu pekerjaan, namun ingin pindah ke pekerjaan lain, atau sedang berada dalam keadaan miskin, namun ingin menjadi kaya.
Hal ini tentunya tidaklah meniadakan usaha untuk memperbaiki kehidupan namun kita harus menyadari bahwa hasil dari usaha itu merupakan takdir Allah yang harus kita terima dengan keridhoan dan kerelaan kita, begitulah kita harus menanggapi tentang takdir Allah bahwa apapun yang Dia tentukan pastilah baik bagi kita.
Wallahu ‘alam…
Semoga Allah merahmati, memberkahi, membahagiakan kita dengan menselaraskan takdirNya, kehendakNya dengan apa yang kita inginkan. Aamiin.
Ilustrasi Gambar : Google Search
Artikel Eksklusif Oleh : H Derajat Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita Marilah kita sama-sama doakan semoga… Read More
Oleh : Wishnoe Ida Noor Grahabignewscom.Garut – Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut… Read More
arti kalimat itu tidaklah sesederhana yang kita pikirkan namun ada yang lebih daripada itu Artike… Read More
Oleh : Wishnoe Ida Noor Grahabignews.com.Garut – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jujun… Read More
Oleh : Wishnoe Ida Noor Grahabignews.com.Garut – Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, memimpin apel gabungan… Read More
Artikel Eksklusif Oleh : H. Derajat Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita Saudaraku yang dikasihi Allah, terkadang… Read More