Warga RW 21 Kel. Kota Kulon Buka Peluang Usaha di Masa Pandemi Covid-19

Share posting

Oleh: Rudi Herdiana

Ketua RW 21 Kp. Pasantren Kel. Kota Kulon, Ajat Sudrajat Bersama Tatang Suherman selaku Ketua Kelompok Barokah Sepuh Pasantren 2. (Poto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Garut – Imbas wabah Covid 19, warga Pasantren RW 21 Kel. Kota Kulon Kec. Garut Kota berinisiasi memanfaatkan irigasi yang melintasi kampungnya berupa ternak ikan dengan system sariban. Hal tersebut mendapat perhatian dari Disnakanla, BAZNAS Kab. Garut dan Pemerintahan Kecamatan, Rabu (19/08).

Simak juga : http://grahabignews.com/2020/07/20/ketua-rw-21-rubah-prilaku-buang-sampah-sembarangan-dengan-budidaya-ikan/

Ketua RW 21 Kp. Pasantren, Ajat Sudrajat mengucapkan terima kasih atas kedatangan pihak BAZNAS Kab. Garut dan Disnakanla Garut melalui UPT Wilayah III Peternakan dan Perikanan ke lokasi sariban di wilayah RW 21. Apalagi Lurah Kota Kulon, Dede Nasir, SE yang sudah menjembatani dan fasilitasi sehingga mendapat perhatian dari intansi terkait dan BAZNAS.

Poto Bersama Saat Kunjungan Lokasi Sariban di RW 21 Kel. Kota Kulon. (Poto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

“Alhamdulillah sekali kita mengajukan pengajuan bantuan dana terhadap mereka yang berkompetensi di bidangnya dan responnya pun positif dan cepat sekali. Bahkan dari BAZNAS menjanjikan akan membantu bibit ikan dan pihak UPT bersedia melakukan pembinaan terhadap kelompok,” imbuhnya.

Lanjut Ajat, mungkin kedepannya kita ingin ditingkatkan lagi, bukan dalam hal bantuan permodalan, tapi juga dalam masalah penyuluhan, penataan karena kita semua pemula. Tentu karena masih pemula, masih banyak yang perlu dibenahi, maka kami mohon kepada Pemkab Garut ikut membantu demi perkembangan ternak ikan di wilayah RW 21.

(Poto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Harapan Ketua RW 21 dengan adanya cek lokasi dari pihak dinas yang terkait dan juga BAZNAS Garut yang akan membantu, itu adalah suatu keberkahan dan kebahagian untuk kelompok, apalagi dalam masa pandemi seperti ini.

Ditambahkan Tatang Suherman selaku Ketua Kelompok Barokah Sepuh Pasantren 2, jumlah kelompok seluruhnya sebanyak 20 kelompok cuma yang terealisasi baru 14 dikarenakan enam kelompok lagi keterbatasan dana.

Setiap kelompok, jelas dia, terdiri dari 3-5 orang di mana umumnya mereka adalah warga yang terkena PHK akibat wabah Covid-19. Di mana satu kelompok memegang satu lokasi sariban yang berukuran 3 x 10 meter di DI Cimaragas.

Poto Bersama Ketua RW 21, Ketua Kelompok Barokah Sepuh Pasantren 2 Beserta Anggota. (Poto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Kronologis terbentuknya kelompok Budidaya ikan, tutur Tatang, awalnya karena kejenuhan akibat wabah Covid-19, maka dirinya bersama Ketua RW 21 mempolopori peluang usaha ternak ikan system sariban.

“Semoga lahan usaha ini nantinya bisa berkembang lebih baik untuk perekonomian masyarakat di wilayah RW 21. Namun kita sendiri memerlukan modal yang tidak sedikit untuk pengembangan kearah yang lebih serius, terutama pakan, bibitnya dan sariban karena sekarang menggunak sekatan dari kawat dan apapan saja,” harapnya.

(Poto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Dengan kondisi sariban sekarang, riskan kalau terjadi banjir ataupun air besar, niscaya saraiban akan tergerus air, otomatis ikannya pun akan hilang.”Ttakutnya yang satu depannya aja bobol maka bobol semua,” tandasnya.

Untuk pengembangan budidaya ikan tersebut, dibutuhkan anggaran sebesar kurang lebih 200 juta rupiah untuk perbaikan sariba, pakan dan bibit dan lainnya. “Diharapkan Bupati Kab. Garut mengucurkan bantuannya, agar budidaya iakan milik warga bisa berkembang dan mampu meningkakan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *