Antisipasi Dini Serangan Penyakit Blastt dan Keresek dengan Agens Hayati

Share posting

Oleh : Riki Kurniawan, SP.

Antisipasi Dini Serangan Penyakit Blastt dan Keresek dengan Agens Hayati (foto file Riki Kurniawan-grahabignews.com)

Garut – Cara antisipasi dini serangan penyakit blast, menjadi satu strategi pengendalian yang cukup efektif guna menekan pertumbuhan dan perkembangan penyakit blast di kelompok tani pusaka baru, desa Wanakerta Cibatu.  Karena itu, Penyuluh beserta pengamat hama dan UPT pertanian wilayah VI Cibatu bersama-sama dengan petani setempat  memanfaatkan penggunaan agens hayati untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tersebut.

Salah satu penyakit yang bisa ditangani dengan agens hayati adalah blast. Penyakit blast, adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae. Ciri penyakit ini dapat dilihat dari gejala khasnya, blast daun berbentuk belah ketupat.

“Ciri penyakit blast yang lebih khas adalah warna gejalanya abu di pusat dikelilingi warna kuning kemudian coklat di bagian terluar,” ujar Dadang selaku POPT kecamatan Cibatu, Selasa(18/02).

jika blastt daun tidak segera ditangani bisa mengakibatkan neck blast atau patah leher. Akibatnya, malai hampa sehingga mengurangi produktifitas.

“Cara pengendaliannya dengan penggunaan Paenibacillus. Selain aplikasi di persemaian dan pertanaman, paenibacillus juga diaplikasikan pada saat benih belum sebar dengan cara perendaman selama 15 sampai 20 menit,” terangnya.

“Jika serangan blastt berkembang menjadi patah leher, bisa menyebabkan berkurangnya produksi,” sebutnya.

Terpisah, Opar dari Kelompok Tani Pusaka Baru Desa Wanakerta Kecamatan Cibatu mengungkapkan, hamparannya pada 5 tahun lalu merupakan daerah endemis blastt dengan tingkat serangan mendekati 30 persen.

Alhamdulillah dengan penggunaan agens hayati ini serangan blastt bisa ditekan dan tidak berkembang menjadi patah leher.” jelasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *