MODAL HIDUP DAN KEHIDUPAN
Ingkon songon poting, lam marisi lam so marsoara
(Semakin tinggi ilmu pengetahuan seseorang, harus semakin hati-hati berbicara).
Oleh : H Derajat
Karena kasihku kepadamu aku utarakan sebuah lagu Sunda yang isinya mengembalikan kesadaran kita, bahwa kita harus ingat dan mengembalikan setiap permasalahan pada tugas utama kita yaitu menebar kasih saying, karena kasih sayang itu adalah rahmat Allah yang hanya diberikan kepada orang yang dikehendakiNya saja.
Éling-éling mangka éling
Rumingkang di bumi alam
Darma wawayangan baé
Raga taya pangawasa
Lamun kasasar lampah
Nafsu nu matak kaduhung
Badan anu katempuhan
Ingat (dzikir),-ingat dan selalulah ingat
Hidup di alam dunia ini
Bahwa engkau hanyalah wayang di tangan Sang Dalang (Tuhan)
Raga mu tiada mempunyai kekuatan (kekuasaan) apapun
Bila engkau melangkah pada jalan yang salah
Terbawa nafsu yang membawa pada penyesalan
Maka raga mu akan mengalami akibatnya (terhukum/tersiksa)
Éling-éling masing éling
Di dunya urang ngumbara
Laku lampah nu utama
Asih ka papada jalma
Ucap tékad reujeung lampah
Tingkah polah sing merenah
Runtut rukun sauyunan
Hirup jucung panggih jeung kamulyaan
Ingat (dzikir), ingat semua harus ingat
Di dunia ini kita hanya mengembara
Tingkah laku yang paling utama
Mengasihi sesama manusia
Perkataan, tekad dan perbuatan
Tingkah laku haruslah menyenangkan
Bersama dalam kerukunan dan saling membantu
Maka hidupmu akan menemukan kemuliaan.
Ketika kita ingin berusaha, berdagang, berbisnis maka yang akan terpikir oleh kita adalah modal berupa uang padahal Allah menganugerahkan kepada kita modal utama kehidupan yaitu PERGAULAN DAN SILATURAHIM yang dengannya kita bisa mencapai apa yang menjadi cita-cita kita sebagaimana sesepuh kita mengatakan :
Kêcandhakíng sawijiníng idham-idhaman iku ora cukúp múng dibandang móncèr lan pêpakíng ilmu lan kawrúh baê.
Nangíng ånå syarat siji kang ora kênå kalirwakakê, yaiku kapintêran ing bab sêsrawungan.
Såpå kang bisa tumindak ajúr-ajèr lan biså nuwúhakê råså rêsèp marang liyan, prasasat wis êntúk pawitan kanggo nandangi sakèhíng pagawêyan åpådênê nggayúh idham-idhamanê.
(Tercapainya suatu cita-cita tidak cukup hanya bermodalkan kemewahan dan lengkapnya ilmu dan pengetahuan saja. Namun ada satu syarat yang tak boleh ditinggalkan, yakni kepandaian dalam bergaul. Siapa yang bisa beradaptasi dan dapat menumbuhkan rasa tenteram kepada orang lain, sebenarnya sudah mendapat modal untuk melaksanakan banyak pekerjaan dan menggapai cita-citanya).