MODAL HIDUP DAN KEHIDUPAN

Share posting

Ingkon songon poting, lam marisi lam so marsoara

(Semakin tinggi ilmu pengetahuan seseorang, harus semakin hati-hati berbicara).

Oleh : H Derajat


pinterest.com

Karena kasihku kepadamu aku utarakan sebuah lagu Sunda yang isinya mengembalikan kesadaran kita, bahwa kita harus ingat dan mengembalikan setiap permasalahan pada tugas utama kita yaitu menebar kasih saying, karena kasih sayang itu adalah rahmat Allah yang hanya diberikan kepada orang yang dikehendakiNya saja.

Éling-éling mangka éling

Rumingkang di bumi alam

Darma wawayangan baé

Raga taya pangawasa

Lamun kasasar lampah

Nafsu nu matak kaduhung

Badan anu katempuhan

Ingat (dzikir),-ingat dan selalulah ingat

Hidup di alam dunia ini

Bahwa engkau hanyalah wayang di tangan Sang Dalang (Tuhan)

Raga mu tiada mempunyai kekuatan (kekuasaan) apapun

Bila engkau melangkah pada jalan yang salah

Terbawa nafsu yang membawa pada penyesalan

Maka raga mu akan mengalami akibatnya (terhukum/tersiksa)

Éling-éling masing éling

Di dunya urang ngumbara

Laku lampah nu utama

Asih ka papada jalma

Ucap tékad reujeung lampah

Tingkah polah sing merenah

Runtut rukun sauyunan

Hirup jucung panggih jeung kamulyaan

Ingat (dzikir), ingat semua harus ingat

Di dunia ini kita hanya mengembara

Tingkah laku yang paling utama

Mengasihi sesama manusia

Perkataan, tekad dan perbuatan

Tingkah laku haruslah menyenangkan

Bersama dalam kerukunan dan saling membantu

Maka hidupmu akan menemukan kemuliaan.

Ketika kita ingin berusaha, berdagang, berbisnis maka yang akan terpikir oleh kita adalah modal berupa uang padahal Allah menganugerahkan kepada kita modal utama kehidupan yaitu PERGAULAN DAN SILATURAHIM yang dengannya kita bisa mencapai apa yang menjadi cita-cita kita sebagaimana sesepuh kita mengatakan :

Kêcandhakíng sawijiníng idham-idhaman iku ora cukúp múng dibandang móncèr lan pêpakíng ilmu lan kawrúh baê.

Nangíng ånå syarat siji kang ora kênå kalirwakakê, yaiku kapintêran ing bab sêsrawungan.

Såpå kang bisa tumindak ajúr-ajèr lan biså nuwúhakê råså rêsèp marang liyan, prasasat wis êntúk pawitan kanggo nandangi sakèhíng pagawêyan åpådênê nggayúh idham-idhamanê.

(Tercapainya suatu cita-cita tidak cukup hanya bermodalkan kemewahan dan lengkapnya ilmu dan pengetahuan saja. Namun  ada satu syarat yang tak boleh ditinggalkan, yakni kepandaian dalam bergaul. Siapa yang bisa beradaptasi dan dapat menumbuhkan rasa tenteram kepada orang lain, sebenarnya sudah mendapat modal untuk melaksanakan banyak pekerjaan dan menggapai cita-citanya).


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *