Tim POM Garut Sidak Toko Obat dan Makanan

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Tim POM Garut Sidak Toko Obat dan Makanan (foto oleh Diskominfo Kab. Garut-grahabugnews.com)

Garut – Berikut ini kami transformasikan informasi untuk pembaca budiman GrahaBigNews, melalui Kasi Komunikasi dan Kemitraan Diskominfo Kabupten Garut, Yan Agus Supianto terkait sinergitas dalam lintsseltoral inspeksi mendadak Tim POM Kabupaten Garut.

Guna memastikan stok makanan dan obat obatan aman untuk masyarakat, Tim Pengawas Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Garut, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa pusat perbelanjaan swalayan dan toko-toko obat, Kamis (5/3). Tim yang dipimpin dr Tri Cahyo Nugroho ini didampingi dari Disperindag, Polres Garut, Dinkes, Satpol PP, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT), Dinas Ketahanan Pangan (DKP), termasuk Diskominfo Garut.

Menurut Ketu Tim, dr Tri Cahyo Nugroho, selain memastikan stok makanan dan obat obatan aman, tim juga menginspeksi keberadaan masker,   yang ternyata persediaan di apotik sedikit,  disebabkan harga dari distributornya tinggi.

Tri menyebutkan, Tim Pengawas Obat dan Makanan Pemkab Garut diketuai oleh sekda, dan pihaknya  sudah meminta ijin untuk melakukan aksi sidak ke lapangan ke tempat – tempat pengolahan obat dan makan.

“Hari ini kita terbagi dua tim, tim pertama sidak ke pasar swalayan dan supermarketi, dan tim yang kedua ke toko obat – obatan, tujuannya sendiri tidak ada lain untuk memastikan masyarakat aman dalam mengkonsumsi obat dan makan,” ujarnya. Tri menambahkan, bila tahun kemarin (2019) pihaknya 2 sampai 3 kali melakukan sidak, dan tahun sekarang sudah dilakukan sebanyak 8 kali, mengingat frekuensi pengawasannya harus lebih ketat.

Hasil dari lapangan, sebut Tri, karena terkait maraknya Virus Corona,  ada muatan tentang ketersedian masker dan handsanitizer, bahkan ada isu masker hilang di pasaran dan harganya melambung mahal.

Tim POM Garut Sidak Toko Obat dan Makanan 9foto Diskominfo Kab. Garut-grahabignews.com)

“Setelah kami sidak ternyata gak ada, beberapa apotek penjual masker pertama gak ada dan stoknya sangat sedikit sekali dan dari distribustornya harganya mahal, handsanitizer di supermarkat yang kami temui juga kosong, kenaikan harga bukan di tingkat pengecer melainkan dari distributornya sudah mahal,” ungkapnya. Di lapangan, pihaknya juga  menemukan salah satu apotek yang perijinannya belum di perpanjang

Sidak ini dilakukan untuk memastikan  masyarakat  merasa aman dengan ketersediaan bahan makanan. Selain itu,  memastikan pula  ketersedian masker dan handsanitizer di tingkat pengecer memang sudah menipis sekali.

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *