Gara-Gara Segelas Air Dia Masuk Neraka Dan Mayatnya Dimakan Singa
Sing sapa durung wikan anane jaman kelanggengan iku, aja ngaku dadi janma linuwih.
Oleh : H Derajat
Siapa yang belum paham adanya zaman keabadian, jangan mengaku menjadi orang linuwih (Orang Unggul).
Saudaraku terkasih inilah cerita tentang Wali Allah di zaman Nabi Musa. Setelah membaca kisah ini tentunya kita akan kembali merenung tentang ibadah kita, apakah memang sesungguhnya kita ini ahli surga karena banyaknya ibadah kita tersebut ? Ternyata belum tentu, sedikit kesalahan kita bisa tergelincir ke neraka dan kadang kita menganggap kecil sebuah amal kita, namun ternyata membawa kita ke Surga. Inilah misteri penilaian Allah terhadap amal perbuatan kita yang hanya Dia yang mengetahuinya.
ALKISAH
Musa as meminta Tuhan menunjukkan salah satu wali-Nya. Tuhan memerintahkan Musa untuk pergi ke sebuah lembah. Di tempat itu, Musa menemukan seseorang yang berpakaian compang-camping, kelaparan, dan dikerubungi lalat.
Musa bertanya, “Adakah sesuatu yang dapat aku lakukan untukmu?”
Orang itu menjawab, “Wahai utusan Tuhan, tolong bawakan aku segelas air.” Ketika Musa kembali dengan segelas air, orang itu telah meninggal dunia. Musa pergi lagi untuk mencari sehelai kain untuk membungkus mayatnya, agar ia dapat menguburkannya. Ketika ia kembali ke tempat itu, mayatnya telah habis dimakan singa.
Musa merasa tertekan, ia berdoa, “Tuhan, Engkau menciptakan semua manusia dari tanah. Ada yang berbahagia, tapi ada juga yang tersiksa dan hidup menderita. Aku tak dapat mengerti ini semua.”
Suara Yang Agung menjawab, “Orang itu bergantung kepada-Ku untuk semua hal. Tapi kemudian ia bergantung padamu untuk satu minuman. Dia tak boleh lagi meminta bantuan kepada orang lain kalau ia telah ridha dengan-Ku.”
Ya Allah ya Rab, panjenengan limpahaken wonten manah kulo raos ajrih dumatheng panjenengan, raos manah ingkang saged ndadosaken benteng saking lelampah maksiat dumatheng panjenengan. Ya Allah, limpahaken datheng manah kulo sedhoyo raos tansah kepengin taat, nunduk lan pasrah maring panjenengan, Ugi Raos ingkang saged ndadosaken kulo lan sederek kulo sedhoyo kalebet wonten suwargo panjenengan ya Allah, Ya Allah ya Rab, panjenengan gesangaken keyakinan ingkang saged ndadosaken ringan saking sedhoyo beban penderitaan, raos kepengin mbales dendam lan sedhoyo musibah ingkang nyoto utawi ingkang taksih samar.