Bupati Garut Soroti Tingkat Kesadaran Masyarakat dalam Social and Physical Distancing
Oleh : Wishnoe Ida Noor
Garut – Bupati Garut Rudy Gunawan mengkhawitirkan masivnya penyebaran virus Corona tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk menjaga jarak atau social/physical distancing akan mengancam jiwa masyarakat itu sendiri, padahal Kabupaten Garut sedang gencar-gencarnya berupaya menjadi daerah steril Covid-19.
Hal itu terangkum dari wawancara live Bupati Rudy Gunawan dengan Radio Reks Garut, Senin pagi (6/4). Menurutnya, dari sisi perilaku warga, sulit untuk menekan penyebaran virus in karena Social and physical distancing-nya kurang dipatuhi.
“Saya tetap menghimbau, menghimbau, karena statusnya sudah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kan sekolah sudah libur, bekerja sudah libur, yang pabrik-pabrik kami tinjau secara ketat, Social dan physical distancing-nya harus terwujud, sebagaimana himbauan Menteri Tenaga Kerja,” ujarnya.
Berkaitan dengan masih lalu-lalangnya warga di pusat kota (pengkolan) Bupati Rudy minta kepada pemilik toko yang tidak menjual sambako untuk memberikan rasa solidaritasnya seperti di Bandung dan daerah lainnya agar tutup.
Karena sudah diberlakukan PSBB, pihaknya akan mengambil langkah-langkah penegakkan hukum.
Kini 8 check point di beberapa perbatasan diberlakukan check kesehatan, hingga desa guna memantau lalu lintas warga yang masuk Kabupaten Garut. Ke 8 check point itu didirikan posko bersama dari BPBD, Satpol PP, Dishub, Dinkes, Kecamatan, dan TNI/ Polri
Informasi tersebut kami transformasikan melalui Kasi Komunikasi dan Kemitraan Diskominfo Kabupaten Garut, Yan Agus Supianto untuk pembaca budiman GrahaBigNews.