HANYA UNTUKMU SAHABAT

Share posting

Artikel Eksklusif

Oleh : H Derajat

H Derajat bersama Kapolres Garut, Dandim 0611, Danrem 062/Tarumanagara, dan H. Abdusy Syakur Amin (foto file Pasulukan Loka Gandasasmita-grahabignews.com)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

Sahabatku, dengan mempelajari hadist engkau harus sudah bisa merasakan kedekatanmu dengan junjungan kita Sayyidina Muhammad SAW, rasakan perjuangannya, rasakan kelemah lembutannya, rasakan penderitaannya ketika berjuang untuk kita semua, janganlah engkau hanya menjadikan hadist sebagai bahan hafalan bahkan saat ini hadist bukannya dijadikan pedoman hidup namun dijadikan alat menghujat orang lain dan dijadikan kesombongan sebagai orang hebat diantara sesamanya.

Teringatlah aku akan kisah Imam Malik rah. :

Imam Malik rah pernah menangis ketika beliau hendak berbuka puasa. Ketika ditanya oleh muridnya kenapa beliau menangis, beliau menjawab: “Aku sedih melihat makanan yang banyak ini, karena teringat Rasulullah saw. Baginda berbuka dengan makanan yang sedikit tetapi ibadahnya banyak. Sedangkan aku berbuka dengan makanan yang banyak tetapi ibadahku sedikit.”

Kepentingan berguru.

Di akhir zaman di saat teknologi menguasai dunia, di saat orang beralih pikiran bahwa setiap ilmu dapat diperoleh melalui sarana media elektronik sehingga kita mengesampingkan mendatangi Guru secara fisik maka sesungguhnya apapun alasannya kita telah berguru dengan syaitan yang akibatnya kita akan dipusingkan dengan pendapat yang berbeda-beda.

Telah berkata Mursyidku yang mulia Syeikh Abu Yazid Al-Busthami r.a : “Seorang “murid” harus berguru kepada seorang syeikh. Jika ia tidak memiliki seorang syeikh, ia tidak akan berhasil selamanya. Barangsiapa yang tidak memiliki syeikh, maka syaitanlah yang menjadi pembimbingnya”.

Syeikh Abu ‘Ali Al-Daqaq r.a berkata: “Sepohon pokok yang tumbuh dengan sendirinya tanpa pernah ditanam oleh seseorang, mungkin saja tumbuh tetapi ia tidak akan berbuah. Begitu juga dengan seorang murid, jika ia tidak memiliki seorang guru sufi yang membimbing jalannya secara langsung, maka ia seorang yang menyembah hawa nafsunya sendiri dan tidak akan memperoleh hasil”.

Tanpa seorang Guru (Mursyid) yang mengetahui tingkatan muridnya dalam bersuluk maka banyak murid terjerumus pada kebanggaan diri dengan ibadah ritual yang dilakukannya. Inilah fungsi lain dari berguru di dalam ilmu tarekat.

Seorang lelaki berkata kepada Abu Yazid al Bustami, “Aku tidak menemui lezatnya taat.”

Lalu Abu Yazid menegaskan, “Itu karena engkau menyembah taat, bukan menyembah Allah. Sembahlah Allah sampai engkau menemui kelezatan taat.”

Sahabatku, di dalam bertarekat engkau dilarang tidak mempunyai Mursyid (Guru); karena doa, dzikir tanpa ijazah dari seorang Guru nyaris tiada akan membawa kepada kebaikan. Ketika aku menginjak usia akil baligh maka kakekku mewajibkanku untuk mempelajari Surah al Fatiha dari 7 orang Guru dan beliau mengatakan bahwa tidak sah seseorang menjadi Imam Shalat tanpa Fatihahnya dinyatakan benar oleh 7 orang guru walau menjadi Imam pada keluarga sendiri sekalipun.

Yang aku rasakan berdoa dan berdzikir tanpa ijazah dari seorang Mursyid hanyalah kehampaan belaka dan tidak bisa larut dalam dzikir yang kita ucapkan, itulah keberkahan dari berguru.

Inilah kisah Mursyid kami yang telah larut dalam berdzikir :

Hampir setiap hari Abu Yazid Al Bustami begitu asyik dengan Allah. Keasyikan itu membuat dia sering lupa ketika memanggil nama seorang muridnya yang telah belajar padanya selama 30 tahun.

“Anakku siapakah namamu?”, tanya Abu Yazid kepada murid tersebut.

“Engkau suka mengolok-olokku, Guru,” kata sang murid. “Sudah 30 tahun aku belajar kepadamu tetapi hampir setiap hari engkau menanyakan namaku”.

“Bukan aku mengolok-olokmu, anakku,” kata Abu Yazid Al Bustami. “Tetapi namaNya telah memasuki hatiku dan mengeluarkan semua nama lain sehingga aku selalu lupa setiap kali mengingat nama baru.”

Selamat menjalankan ibadah puasa sahabatku, semoga Allah menganugerahimu dengan berlimpahnya kebaikan dan kesehatan.

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *