Iyam Kusir Delman Cari Duit Tersumbat Covid-19
Oleh : Abah Litbang
Garut – Delman / Andong / kereta kencana, dan lainnya, itu sebutan untuk pedati yang ditarik oleh kuda. Kuda sejak pradaban tampak dimuka bumi ini, hewan yang memegang peranan penting sebagai alat pembantu Tranfortasi dari jaman kejaman, dari waktu ke waktu, bahkan di era digital sekarang ini masih tetap bertahan.
Keberadaan Hewan ini, tidak tergerus oleh waktu, tidak tertelan dengan keadaan jaman, tidak terbabad dengan Peradaban, kuda multi fungsi dari generasi ke generasi.
Di Hari pertama Rhomadhon, Jum’at (24/4) GrahaBigNews keliling pasar induk Guntur Ciawitalī di kawasan kecamatan Tarogong Kidul. Kali ini, kodisi pasar tidak seperti biasanya, kondisinya sangat sepì dan lengang, hanya terlihat mobil-mpbil Batang yang lagi bongķar muat dan barisan sepeda motor roda 2 serta delmam^-delmankosong tampa kusìr.
Iyam (25 th), penduduk Kp. Dukuh Kelurahan Pananjung Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, mengaku sejak dari kecil, karena penduduk di mana dia di besarkan banyak yang memelihara kuda.
Iyam sendiri menjadi kusir dari Kelas 5 SD sampai sekarang di usianya yang ke 25 tahun menekuni profesi tersebut. Di musim covid 19 ini, semua perekonian lumpuh, karena yang mau ke pasar juga pada takut dengan virus corona, katanya.
Otomatis hal itu sangat berdampak besar pada pendapatannya selaku kusir delman, sehingga peng hasilannya habis untuk member makan kuda .
“Saya sifatnya nyewa pak, 10.000/ hari, sedangkan ongkos dari dukuh ke pasar Rp.5000 – Rp. 8000. Dari Dukuh kadang kosong tidak ada penumpang, karena banyak masyarakat jika berangkat pagi-pagim lebanyakan menggunakan angkot”, ujarnya.
Baru, jika warga yang usai berbelanja, pulangnya naek delman. Meski penghasilannya semakin tak menentu dan menurun dratis sejak mewabahnya corona, kata dia untuk memenuhi kebutuhan hidup, di terima saja itu mungki n Rizki yang patut di syukuri.