Tiga Pilar Kel. Kota Kulon Monitoring Pekerjaan Drainase Jalan Bratayudha
Oleh: Rudi Herdiana
Garut – Di kala musim penghujan wilayah perkotaan, terutama Jalan Bratayudha tepatnya di kawasan RSU Guntur Garut, kerap mengalami benjir yang menggenangi ruas badan jalan. Pasalnya, drainase jalan tersebut sudah dangkal, bahkan lantai dasar drainase hampir sejajar dengan permukaan ruas jalan.
Sejalan hal itu, Pemkab Garut melalui Dinas PUPR kab. Garut, tahun ini menggulirkan program pengendalian banjir perkotaan berupa pengendalian banjir Jalan Bratayudha. Adapun anggaran yang gulirkan sebesar Rp. 863 Juta lebih.
Sementara system pekerjaan dilaksanakan oleh pihak ke 3 (rekanan) melalui tender (lelang) dan dimenangkan oleh CV. Tri Putra Karya. Pemerintah Kota Kulon Kec. Garut kota sebagai penerima manfaat, maka tiga (3) pilar Kel. Kota Kulon melakukan monitoring pengerjaan ke lokasi pekerjaan, Kamis (06/08).
Diakui Lurah Kota Kulon Kec. Garut Kota, Dede Nasir, S.E., kepada GrahaBigNews menjelaskan, bahwa jalan Bratayudha adalah masalah tahunan, di mana setiap hujan dipastikan terjadi banjir ke jalan raya yang cukup besar.
“Kemungkinan karena saluran air itu sudah terjadi pendangkalan, sehingga permukaan saluran hampir sejajar dengan jalan raya. Maka ketika turun hujan, air tidak tertampung oleh drainase, sehingga meluap ke jalan raya,” imbuhnya.
Dede berharap, semoga dengan adanya rehabilitasi saluran tersebut, apalagi dengan adanya pengerukan sidementasi, masalah banjir di Jalan Bratayudha bisa tuntas. “Bagi pemenang tender, laksakan pekerjaan sesuai spek yang telah ditentukan, agar hasilnya berkualitas dan bertahan lama,” pesannya.
Ketika diwawancarai di lokasi pekerjaan, Rizki Juliansyah, selaku pelaksana lapangan dari CV. Tri Putra Karya menjelaskan, bahwa jenis pekerjaannya yaitu pembuatan saluran tertutup sepanjang 318 meter dan perbaikan gorong-gorong 10 meter.
Pembangunan yang dilaksanakan diawali dengan pengerukan sidementasi dengan menggunakan alat berat (beko). Selanjutnya pembuatan pondasi kiri dan kanan sepanjang 318 meter dan pemasangan gorong-gorong.
Agar air tidak meluap lagi ke jalan raya, jelas Rizki, saluran diperdalam mencapai 1 meter dengan lebar 0,8 meter, tapi pada akhirnya untuk trotoar tetap selebar 1 meter. “Kami melaksanakan pekerjaan, tentunya sesuai spek yang telah ditentukan,” ucap dia.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, masih kata Rizki menerapkan protocol kesehatan yang melibatkan tenaga pekerja dari warga setempat. “Pekerja sebanyak 10 orang, yaitu 5 laden, tukang 2 orang, pengaman jalan 3,” pungkasnya.