Jangan Pernah Berpikir Bahwa Jihad Fisabilillah Itu Cuma Berperang Saja !!!

Share posting

Bahkan Rasulullah pernah mencium tangan seorang tukang batu yang bekerja keras untuk menafkahi keluarganya

Artikel Eksklusif

Oleh : H Derajat

Ilustrasi-umma.id

Bismillahirrohmanirrohim

Allahumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala ali Sayyidina Muhammad.

Saudaraku, tak jemu-jemu aku mengajakmu kepada kebaikan dan cara pandang para sufi terhadap suatu perkara. Kisah ini saya utarakan terhadap tema Jihad Fisabilillah yang bagi sebagian orang kata itu merupakan sesuatu yang menakutkan, karena identik dengan kekerasan dan peperangan. Cara pandang seperti itu akan segera berubah setelah engkau membaca kisah berikut ini. Ternyata Jihad Fisabillah itu kata indah yang wajib dikumandangkan dan disosialisasikan kepada semua handai tolan kita.

Diriwayatkan pada saat itu Rasulullah SAW baru tiba dari tabuk. Beliau berasama kaum muslimin baru saja berperang melawan Bangsa Romawi yang kerap menebar ancaman pada kaum muslimin. Banyak para sahabat yang ikut serta bersama Baginda Nabi dalam peperangan ini, tidak ada yang tertinggal kecuali orang-orang yang berhalangan dan uzur.

Saat mendekati kota Madinah, disalah satu sudut jalan Rasulullah SAW berjumpa dengan seorang tukang batu. Waktu itu beliau melihat tangan tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam-hitaman seperti terbakar matahari.

Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada si tukang batu  ” Kenapa tangan mu kasar sekali? “.  Tukang batu menjawab  “Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini membelah batu setiap hari dan belahan batu itu saya jual di pasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk menafkahi keluarga saya, karena sebab itulah tangan saya menjadi kasar”.

Tiba-tiba saja Baginda Nabi menggenggam tangan si tukang batu dan menciumnya seraya bersabda  “Inilah tangan yang tak akan pernah tersentuh oleh api neraka selama-lamanya”.

Padahal Rasulullah SAW  tidak pernah sekalipun mencium tangan para Pemimpin Quraisy, para Pemimpin Khabilah, Raja atau siapapun.  Sejarah mencatat hanya putrinya Fatimah Az Zahra dan tukang batu itulah yang tangannya pernah dicium oleh Rasulullah. Padahal telapak tangan tukang batu itu melepuh dan kasar karena bekerja keras membelah batu setiap hari.

Pada suatu hari ada seorang laki-laki yang lewat dihadapan Rasulullah SAW. Laki-laki itu dikenal sebagai seorang pekerja yang giat dan tangkas. Kemudian para sahabat berkata  “Ya Rasulullah, andaikan bekerja seperti yang dilakukan oleh orang itu dapat dikatakan jihad di jalan Allah (fi sabilillah) maka alangkah baiknya”.  Mendengar hal itu Rasulullah SAW bersabda  “Kalau dia  bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu fisabilillah. Kalau dia bekerja untuk menghidupi kedua orangtuanya yang sudah lanjut usia maka itu fisabilillah. Kalau dia bekerja untuk dirinya sendiri agar tidak meminta-minta maka itu fisabilillah”. (HR. AT-THABRANI)

Orang-orang yang pasif dan malas untuk bekerja, sesungguhnya mereka tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya.

Allah SWT berfirman:

“Apabila sholat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah,Ayat 10)

“Dan Allah menjadikan bumi untuk mu sebagai hamparan. Supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi ini”. (QS.NUH, Ayat 19-20)

“Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang yang makan sesuatu makanan, selain makan dari hasil usahanya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Daud, selalu makan dari hasil usahanya”. (HR.Bukhari)

“Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan sholat. Maka para sahabat bertanya, Apakah yang dapat menghapusnya ya Rasulullah?. Beliau menjawab bersusah payah dalam mencari nafkah”. (HR.Bukhari)

“Barang siapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, sama seperti pejuang di jalan Allah”. (HR.Ahmad)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *