Mengenang Sosok Bung Tomo

Share posting

Oleh : Nyimas Anet Ratna Suminar, S.Pd.

ilustrasi-google searc

Sejak ditetapkan sebagai Hari Pahlawan, setiap tahun selalu diperingati untuk mengenang jejak kepahlawanan yang terjadi di Surabaya 10 November 1945. Kita sebagai penerus perjuangan selalu mengingatkan untuk tetap mengoMirzan semangat bagi seluruh rakyat Indonesia untuk merdeka, mempertahankan kemerdekaan, dan mengisi kemerdekaan.

Sejarah telah memberi catatan penting dalam pertempuran 10 November 1945 yang mempertaruhkan jiwa, raga, darah dan air mata.

Dalam pidato Bung Tomo yang punya arti besar dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

“SELAMA BANTENG-BANTENG INDONESIA MASIH MEMPUNYAI DARAH MERAH YANG DAPAT MEMBUAT SECARIK KAIN PUTIH MENJADI MERAH PUTIH, SELAMA ITU KITA TIDAK AKAN MAU MENYERAH KEPADA SIAPAPUN JUGA”

Sutomo , lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 Oktober 1920 – meninggal di Padang Arafah, Arab Saudi, 7 Oktober 1981 pada umur 61 tahun) lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo, adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Sutomo pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses. Kemudian ia bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial. Ketika ia terpilih pada 1944 untuk menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori Jepang, hampir tak seorang pun yang mengenal dia. Namun semua ini mempersiapkan Sutomo untuk peranannya yang sangat penting, ketika pada Oktober dan November 1945, ia menjadi salah satu Pemimpin yang menggerakkan dan membangkitkan semangat rakyat Surabaya, yang pada waktu itu Surabaya diserang habis-habisan oleh pasukan Inggris yang mendarat untuk melucutkan senjata tentara pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa. Sutomo terutama sekali dikenang karena seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan semangat kemerdekaan.

Meskipun Indonesia kalah dalam Pertempuran 10 November itu, Rakyat Surabaya berhasil memukul mundur pasukan Inggris dan kejadian ini dicatat sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia.

 

Penulis adalah Sekertaris GrahaBigNews.com, dan Aktifitas dari salah satu  pergerakan di Kabupaten Garut,  serta ibu rumah tangga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *