Penyerobotan Lahan Warga, Bola Panas Yang Menyengat Dunia Pendidikan
Oleh: Elis Rosita
Garut – Pada audiensi di Kantor Kepala Dinas Pendidikan Garut, telah terjadi penyerobotan lahan milik salah seorang warga yang digunakan gedung sekolah, menjadi bola panas yang menyengat bagi dunia pendidikan Garut. Pasalnya, sejak tahun 1975 sampai saat ini belum ada penggantian sepeserpun, ungkap Mulyono Kadafi di ruang Kadisdik Garut, Rabu (5/5/21).
Mulyono menjelaskan, berkaitan dengan statemen Sekdis Disdik, Ade Manadin bahwa katanya soal lahan tersebut itu sudah ada tukar guling. Tukar guling bagaimana Mulyono balik nanya ?
“Kalau tukar guling itu tukar gulingnya dengan apa? kalau tukar guling dengan tanah Kas Desa atau Aset Desa itu jelas ada peraturan Pemerintah, ada undang-undangnya, tidak boleh serta merta atau tidak boleh secara berkala,” jelas Mulyono.
Lanjutnya, dan kalau memang dikatakan ada tukar guling harus mampu menunjukan mana berita acaranya kalau tukar guling tanah desa itu juga harus ada persetujuan bupati, Persetujuan gubernur, menteri dalam negeri.
“Jadi mungkin itu hanya dalil saja. Yang jelas kita dari pihak pemilik tanah sesuai dengan hak milik. Jadi hak milik itu adalah hak yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapa pun juga, termasuk oleh Negara sekalipun dibutuhkan oleh negara juga harus dilakukan upaya musyawarah satu kali dua kali,” tandas Mulyono.
Diakuinya, bahwa dirinya mendapat kuasanya dari pemilik tanah, seandainya tidak terjadi kesepakatan (maneg, reg), tetap ada ganti rugi dan harus dititipkan ke pengadilan. “Jelasnya, ini belum ada ganti rugi, sepeser pun juga gitu,” pungkasnya.
Dalam pelaksanaan audiensi, tidak di hadiri oleh Pejabat nomer satu Dinas Pendidikan Garut, H. Totong, Sementara dari pihak Disdik, tidak ada jawaban yang pasti.
Bingung Ingin Kuliah yang Berkualitas? Klik aja Link di bawah ini !!!
