Kolaborasi GOREJAG dan Model Pembelajaran Blended Training Akomodir Semua Sisi

Share posting

Oleh : Hidir Hidayat

Koordinator Pengawas Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul, Dedah Maryonah,M.Pd Bersama Pengawas Bina
Tintin Surtini,M.Pd Pada Kesempatan BIMLAT Profesional Kepala Sekolah dan Guru Era Kekinian Berbasis Digital Masa Pandemi Covid-19 Tahun Pelajaran 2021-2022. (Foto: Hidir Hidayat – grahabignews.com)

Garut – Koordinator Pengawas Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul, Dedah Maryonah, S. Pd. M. Pd mengatakan bahwa kegiatan BIMLAT Gorejag ini adalah satu gerakan yang harus optimal yang didalamnya ada ruang edukasi guru yang harus diakomodir.

Selain diikuti para Kepala Sekolah, para penulis dan ahli seni tampak hadir dalam kegiatan Bimbingan dan Pelatihan( BIMLAT) Profesional Kepala Sekolah dan Guru Era Kekinian Berbasis Digital Masa Pandemi Covid-19 Tahun Pelajaran 2021-2022 yang berlangsung di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.

Acara Bimlat tersebut akan berlangsung dari tanggal 25-30 Agustus 2021 dengan mengambil tema GOREJAG kepanjangan dari Gerakan Optimalisasi Ruang Edukasi Jaringan Aplikasi Guru sekaligus lounching modul pembelajaran dengan model blended training.

Di sekolah-sekolah dibawah Korwil Pendidikan Tarogong Kidul, disamping memiliki sumber daya yang melimpah, sekolah-sekolah yang ada di tiap gugus memiliki potensi dan karakteristik yang bisa dikembangkan hingga menghasilkan karya, salah satunya GOREJAG. Ditunjang dengan kepala sekolah yang memiliki kompetensi, tentunya prestasi baik tingkat Kabupaten maupun Provinsi.

Dengan Ketua KKG yang baru yaitu Bu Aryana yang telah mendapatkan prestasi dari Kementrian juga, kata Dedah, di Gugus 1 juga memiliki kepala sekolah-sekolah yang memiliki kompetensi sebagai contoh di SDN Tarogong 1 sebagai juara II ditingkat provinsi.

(Foto: Hidir Hidayat – grahabignews.com)

“Alhamdulillah yang lainnya juga banyak kepala sekolah yang berpotensi akhirnya bisa terwujud kegiatan ini dengan sinergi dan kerjasama semua elemen,” katanya, Rabu (25/08).

Terkait pemilihan kata GOREJAG, Dedah menjelaskan bahwa GOREJAG diambil dalam bahasa sunda yang berarti bangun dari tidur, yang bermakna segera bangkit dari keterlenaan. Antonim/Lawan kata GOREJAG adalah Leleda dalam artian malas untuk bergerak.

GOREJAG terinspirasi dari kondisi yang dihadapkan pada masa pandemi yang luar biasa dan membuat semua orang terbuai dengan kondisi tersebut.

Lanjut dia, GOREJAG adalah gerakan bukanlah peningkatan, tapi diibaratkan dengan kondisi kita terbuai dengan satu kondisi yang mana kita harus bangkit dan bangun membawa spirit dan semangat penuh dan optimal.

Pembukaan Bimlat melalui Saluran Zoom Meeting di Pimpin Oleh Korwas Pendidikan Kec. Tarogong Kidul, Dedah Maryonah,M.Pd. (Foto: Hidir Hidayat – grahabignews.com)

Ternyata, pandemi bukan satu halangan untuk mereka bisa berkarya, kata dia, dengan model-model pembelajaran blended training, bisa menghasilkan sebuah karya yang memang telah dirancang sejak tahun 2020

“Alhamdulillah dengan perjuangan dan sinergi bersama, kami bisa membuat modul pembelajaran, yang notabene saat ini guru seolah-olah dianggap tidak bekerja dimasa pendemi, padahal kami berada didalam jaringan itu, dan bekerja,” ucapnya.

“Khusus di Tarogong Kidul, kami memiliki gugus KKG, sebagai piloting, konsen dulu di satu gugus, yaitu gugus 1,”pungkasnya.

Selain diikuti oleh 73 peserta yang hadir secara langsung, kegiatan juga diikuti melalui saluran virtual oleh 615 tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan(PTK). Para peserta juga bisa mengikuti kegiatan pembukaan bimlat melalui saluran Zoom Meeting juga Chanel Youtube KKPS Tarogong Kidul Chanel.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *