Wabup Garut : Angka Stunting di Kabupaten Garut Mengalami Penurunan

Share posting

Masih ada sekitar 10 ribu anak yang mengalami stunting tersebar di 42 kecamatan

Oleh : Wishnoe Ida Noor

 

Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman menghadiri kegiatan Expose Data Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) Sebagai Upaya Intevensi Konvergensi Stunting 2021 yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin (11/10/2021).(Foto: Tim Diskominfo Garut-grahabignews.com)

Garut – Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman menghadiri kegiatan Expose Data Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) Sebagai Upaya Intevensi Konvergensi Stunting 2021 yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin (11/10/2021).

Wabup dr. Helmi mengapresiasi atas kinerja aparatnya dan peran serta masyarakat yang telah berkolaborasi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Garut.

“(Ekspose data stunting) sangat penting, (karena) pertama kita jadi tahu kasus ini kasus yang stunting yang di dalamnya ada juga gizi buruk dari tahun ke tahun, dari 6,4 persen, kemudian 5 koma sekian pesen, dan sekarang 4,8 persen,” ucap dr. Helmi.

Helmi Budiman menyebutkan bahwa masih ada sekitar 10 ribu anak yang mengalami stunting yang tersebar di 42 kecamatan di Kabupaten Garut, maka dari itu ia mengimbau kepada para camat dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Garut untuk meninjau langsung perkembangan anak yang mengalami stunting.

“Yang kedua juga saya ini menugaskan hal yang baru kepada para camat, terutama aparat sampai desa, (termasuk) juga masyarakat, kami sudah memiliki data 4,8 persen yang memang stunting, dan itu membutuhkan perhatian, saya tadi memerintahkan agar para camat beserta seluruh jajarannya untuk terjun langsung ke lapangan melihat bagaimana perkembangan daripada anak-anak kita yang dinyatakan stunting,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, dr. Maskut Farid menyebutkan, pihaknya selalu melakukan evaluasi data penimbangan berat badan pada anak yang mengalami stunting sekitar 6 bulan sekali dalam satu tahun. Ia menuturkan pada tahun ini pihaknya sudah melakukan evaluasi data penimbangan sekitar bulan Februari dan bulan Agustus.

“Alhamdulillah sudah turun terus ya setiap tahun, sudah bagus, tinggal PR-nya adalah bagaimana yang sudah terdata ini kita bisa selesaikan, kita bisa kurangi stuntingnya, sehingga mudah-mudahan 6 bulan kedepan ini orang ini bukan stunting lagi, sudah normal ya,” ucapnya.

dr.Maskut menerangkan, pihaknya telah melakukan pendataan daerah mana saja yang memiliki banyak kasus stunting. Maka dari itu, pihaknya akan melakukan langkah-langkah untuk penanganan stunting demi tercapainya zero stunting di Kabupaten Garut.

“Jadi memang ini datanya di setiap Kecamatan, ini sudah datanya by name by address, di setiap desa di setiap kecamatan,  tadi kita akan mengorganisir nih supaya Pak Camat ini betul-betul memperhatikan masalah ini, kemudian juga  memonitor di lapangan untuk diusahakan perbaikan, kemudian juga mencari solusi kira-kira bagaimana caranya supaya tidak timbul lagi stunting,  jadi makannya semua kecamatan akan bergerak untuk sesuai dengan data ini,” ungkapnya.

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Garut, Suherman, yang turut memenerikan arahan keapada para peserta dari 42 kecamatan dan SKPD, menuturkan dengan adanya kegiatan evaluasi ini, maka pemerintah daerah bisa mengetahui secara nyata bagaimana perkembangan stunting di masyarakat. Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini bisa mempermudah dalam hal penanganan serta memperkecil jumlah stunting yang ada di Kabupaten Garut.

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *