Kolaborasi Bersama Talangseng Bisa dan Pelitaku, Ciptakan Peluang Usaha Berbasis Sampah

Share posting

Oleh: Rudi Herdiana

Edy Kuntoro Selaku Pengurus Bersama Talangseng Bisa Sekaligus Kabid Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas PUPR Garut. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Garut – Komunitas Bersama Talangseng Bisa bersama Pelitaku sebagai organisasi pegiat lingkungan mengedukasi masyarakat terkait sampah dengan tema “Memanfaatkan Sampah Menjadi Peluang Usaha Mandiri” di kawasan Talangseng Kp Ciburuy Kel. Margawati Kec. Garut Kota.

Acara di support oleh Dinas PUPR Kab. Garut, Bank Sampah Intan Talangseng, Bank Sampah Sukamentri Oces Pisan, Asosiasi Pemulung Indonesia (API), Jenggala, Divana Coffe, Kokona. Bertindak sebagai Narasumber dari API Prop. Jabar, Tatang Sadarusman, SE.Ak dan Bank Sampah Oces Pisan, Deni Hardiyana.

Pengurus Bersama Talangseng Bisa sekaligus Kabid Sumber Daya Air pada Dinas PUPR Garut, Edy Kuntoro dalam sambutannya mengatakan, bahwa komunitas Bersama Talangseng Bisa bukan hanya untuk mengembangkan Kawasan Talangseng saja, tapi ketika ada masyarakat Garut memerlukan sharing atau berbagi pengetahuan, kami selalu siap.

Moderatos Pelatihan,sekaligus Tim Div. Teknologi dan Inovasi Komunitas Bersama Talangseng Bisa, Vivan Restiawan.

Sebenarnya, lanjut Edy, komunitas tersebut beranggota dari berbagai domisili, bukan hanya warga sekitar talangseng, untuk itu jika ada yang ingin bergabung selama tujuannya membangun Garut, tentu kami sangat  terbuka dan menyambut baik.

“Munculnya Komunitas Talangseng, berawal dari sampah yang bertumpuk, terutama di DI Cimaragas yang melintasi kawasan Talangseng. Secara kedinasan, meluncurkan program Saraba Sahate di Kp. Pasantren Kel. Kota Kulon dan sekarang Gerakan Sagala Kuhate,” ungkapnya.

Penyerahan Cindera Mata berupa Baju Komunitas Bersama Talangseng Bisa oleh Abah Agus kepada Pemateri, Tatang Sadarusman, SE.Ak, Minggu, (12/06). (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Jadi, hari ini Minggu (12/06), kita bisa berkumpul karena permasalahan yang sama yaitu sampah, namun Sampah jangan dijadikan lawan tapi jadikanlah kawan. “Marilah sekarang kita gali, bagaimana caranya Sampah menjadi Peluang Usaha,” ajak Edy.

Ketua Pelitaku, Iwa Kartiwa menuturkan, bahwa permasalahan sampah di Garut luar biasa. Betapa tidak, bukan hanya di salurai air bertumpuknya sampah, tapi jalan-jalan bahkan di depan rumah terkadang dijadikan tempat pembuangan sampah.

Sejalan hal tersebut, tambahnya, menggagas dengan beberapa tokoh di beberapa desa/kelurahan yang di dukung Dinas PUPR Garut, membangun gerakan penanganan sampah di saluran air, mulai limbah cair, sampah rumah tangga dan lainnya.

Peserta Pelatihan Memanfaatkan Sampah Menjadi Peluang Usaha Mandiri. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

“Ternyata, masalah sampah kembali kepada diri masing-masing, dalam artian kesadaran warga tentang membuang sampah. Program kami adalah merubah pola fikir masyarakat tentang sampah sekaligus menciptakan peluang usaha dari sampah,” tandas Iwa.

Intinya, paling penting dalam rangka meminimalisir permasalah sampah, tiada lain membangun mentalitas masyarakat agar peduli terhadap lingkungan. Kendalanya, setelah warga peduli, lantas harus dikemanakan sampah itu, maka salah satunya menciptakan usaha di bidang sampah.

Sesi Photo Bersama.  (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

“Alhamdulillah, hari ini kita bias berkumpul di kawasan Talangseng guna, menggali potensi-potensi sampah yang dapat menunjang kehidupan dengan hadirnya para pemateri yuang telah berhasil dalan pengolahan sampan,” pungkasnya.

Selama pelatihan berjalan, penuh dengan rasa humoris sehingga menyenangkan berkat kemasan yang disajikan oleh moderator, Vivan Restiawan selaku Tim Div. Teknologi dan Inovasi Komunitas Bersama Talangseng Bisa.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *