Ketua DPC PDI Garut Angkat Jempol Atas Perhatian Ono Surono Anggota Komisi IV DPR RI Pada Bidang Pertanian Di Penguatan Bimtek Gratieks

Share posting

Oleh : Yani Supriatna, M.P

Ketua DPC PDI Garut Angkat Jempol Atas Perhatian Ono Surono Anggota Komisi IV DPR RI Pada Bidang Pertanian Di Penguatan Bimtek Gratieks (foto Doc. DPC PDI Perjuangan Garut-grahabignews.com)

GarutKetua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan sangat mengapresiasi kegiatan dari Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok dan Ono Surono Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat menggelar Bimtek “Penguatan Akselerasi Ekspor Dalam Mendukung Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor)” yang dilaksanakan di Hotel Augusta kawasan Cipanas, Sabtu (17/09/2022).

Yudah menjelaskan, Gratieks  adalah salah satu program Kementrian Pertanian yang sedang dijalankan tahun ini adalah gerakan peningkatan ekspor pertanian yang digagas oleh Presiden Joko Widodo

“Pesertanya masyarakat umum yang berprofesi sebagai petani juga kader PDI Perjuangan yang kesehariannya bertani,” ungkap Yudaha.

Dalam bimtek ini Doktor Novriawansyah. SP, M.Si dan drh. Ai Srimulyati, M.Si menjelaskan fungsi Balai Besar Karantina dalam mata rantai ekspor dan impor komoditas pertanian.

Dijelaskannya, Berdasarkan Peraturan dari Organisasi Perdagangan dunia ( World Trade Organization ) komoditas pertanian bisa diekspor kalo sudah memenuhi SPS Measures atau Persyaratan Sanitari dan Fitosanitari antara lain seperti kualitas produk, pengepakan, penandaan, dan persyaratan keamanan pangan (bebas residu pestisida).

“Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok selaku otoritas karantina memiliki peran strategis untuk menjamin kesehatan dan keamanan produk pertanian tanah air mampu bersaing, karena Balai lah yang berhak mengeluarkan sertifikasi fitosanitari sebuah komoditas yang akan diekspor,” jelas Yudha.

Yudha menambahkan, bahwa di Balai pula jendela informasi produk pertanian yang dibutuhkan negara lain.

Narasumber yang ada menjelaskan pula bahwa setiap petani jangan berkecil hati untuk memulai ekspor walau belum memiliki perusahaan, selama petani menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) yaitu budidaya tanaman yang baik sesuai dengan standart yang ditentukan menggunakan teknologi maju ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga produk panen aman dikonsumsi oleh semua orang, maka pihak balai akan membantu proses ekspor. Pihak balai akan sangat terbuka untuk berkomunikasi intensif dengan para petani.

“Sebagai anggota DPRD Garut, saya sangat mengapresiasi Bapak Ono Surono yang begitu peduli untuk membangun literasi petani bagaimana langkah langkah untuk mengekspor hasil taninya,” ungkapnya.

Semoga petani di Garut khususnya dan Indonesia pada Umumnya “Bangkit Lebih Kuat, Pulih Lebih Cepat,” pungkas Yudha.

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *