Artikel Eksklusif
Oleh : Ki Aji Saptorenggo
Sudah menjadi kebiasaan dalam Budaya Jawa ketika seorang tua memberi nasehat kepada anak-anaknya dalam satu kalimat pendek namun bermakna sangat dalam. Kebiasaan untuk memberi nasehat tersebut sebaiknya terus kita pertahankan, karena ajaran sesepuh ini tidaklah terbatas kepada satu agama dan keyakinan apapun.
Pelajaran akhlak sesuai dengan keruntuhan zaman telah dicabut dari kurikulum pelajaran sekolah karena dianggap sudah kuno padahal mereka lupa bahwa inti dari agama apapun adalah akhlak mulia, sehingga menjadi tidak aneh ketika anak melawan orang tuanya, istri atau suami tidak menghormati pasangan hidupnya, ketika rakyat tidak menghormati pemerintahannya, ketika murid tidak menghormati gurunya, ketika bawahan tidak menghormati atasan. Inilah jaman keprihatinan !!.
Kata-kata nasihat Jawa seputar kehidupan bisa kita jadikan sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan yang terkadang membutuhkan tuntunan.
Orang Jawa memiliki prinsip dalam menjalani kehidupan, menjaga budaya adi luhur dan peninggalan orang-orang terdahulu.
Nasihat tersebut dapat berisi petuah bijak serta gambaran dalam menghadapi berbagai urusan di dalam hidup, mulai urusan agama hingga sosial.
Namun, derasnya pengaruh zaman yang menuju kehancuran adab membuat beberapa generasi masa kini enggan peduli dan terkesan abai dengan nasihat yang kerap diberikan oleh kakek nenek atau orang tua.
Beberapa nasehat Jawa tersebut kami rangkum, walau masih terlalu banyak yang belum dapat kami tuangkan karena sedemikian kayanya khasanah adab budaya bangsa kita yang diwariskan leluhur.
(Jangan menganggap kekayaan akan bisa menjamin kemuliaan. Jangan melihat kemiskinan menjadi kehinaan. Kemuliaan sebenarnya berada dalam tingkah laku dan hati yang berserah kepada Tuhan. Kekayaan di dunia ini hanyalah titipan. Semua akan kembali kepada Tuhan. Meski miskin sebaiknya kita tidak pernah mengeluh selalu tetap berdoa)
(Sekuat-kuatnya manusia, belum pasti bisa mengalahkan pikiran dan nafsunya sendiri)
(Kekayaan di dunia ini tidak bisa menjadi jaminan hidup tenteram)
(Rezeki yang diberikan Tuhan pasti cukup untuk mencukupi kehidupan kita. Tetapi, tidak untuk menuruti gaya hidup kita)
(Hidup tenteram bermula dari hati. Jangan memiliki perasaan iri hati, jangan mudah terbawa emosi, milikilah rasa bersyukur, milikilah kesabaran. Insyaallah hidup bisa tenteram)
(Kaya tanpa harta. Sakti tanpa kekuatan. Diam tanpa suara. Bertindak tanpa harus terlihat)
(Cinta karena rupa dan kekayaan dunia itu adalah jalan yang semu. Cinta dari hati akan abadi selamanya)
(Selalu ingat asalnya dari mana. Juga ingat kita akan kembali ke mana. Manusia di dunia diperumpamakan pertunjukan wayang, di mana Tuhan yang menjadi dalangnya)
(Cantik karena air wudu lebih menawan daripada sekadar menggunaka lipstik (make up)
(Jadilah orang baik tanpa harus menunjukkan kebaikanmu)
(Kebenaran di alam semesta itu ada dua jenis, kebenaran yang selaras dengan ajaran Tuhan dan kebenaran yang bertentangan dengan ajaran Tuhan. Benar ketika selaras dengan tuntunan/ajaran Tuhan dan salah ketika bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Tuhan)
(Jikalau engkau belum memahami alam pribadimu, hendaknya engkau bertanya kepada yang telah memahaminya)
(Upaya yang dilakukan perlahan, tetapi akhirnya tujuannya akan tercapai)
(Lebih baik semuanya itu disyukuri, bukan untuk dikeluhkan. Jika pikiran kita baik maka hati kita juga akan terbawa baik serta tecermin dalam tingkah laku kita)
(Orang hidup itu harus kuat hati dan imannya. Baik tingkah lakunya, ikhlas hatinya. Apabila semua itu sudah kamu lakukan, niscaya kamu akan menemukan kemuliaanmu)
(Dalam menjalani hidup, kita harus tekun dan selalu ingat kepada Tuhan di manapun kita berada)
(Hidup tak perlu banyak mengeluh karena orang yang banyak mengeluh sebenarnya adalah orang yang tidak bersyukur)
(Tampan dan cantik itu tidak selamanya diihat dari paras karena paras bisa saja menua. Kaya bisa saja menjadi miskin. Tetapi, baik buruknya seseorang bisa dilihat dari tingkah lakunya)
(Jadilah runcing dan tajam tanpa harus melukai, jadilah cahaya tanpa harus membuat silau. Jadilah tinggi tanpa harus menginjak yang bawah. Jadilah pintar tanpa harus menunjukkan kepandaianmu. Jadilah unggul dengan cara yang benar. Jadilah mulia tanpa harus merendahkan orang lain. Jadilah cahaya yang berkilau, jadilah orang yang berguna bagi sesama. Jadilah orang yang penuh kasih dan bertenggang rasa terhadap sesama)
(Berilah jalan bagi orang yang tersesat, berilah cahaya kepada orang yang dilanda kegelapan. Berilah pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita. Berprasangka baiklah kepada siapa saja. )
Semoga Bangsa kita berjaya dengan kemuliaan akhlaknya, karena semua utusan Tuhan diturunkan ke dunia ini untuk mendidik manusia berakhlak mulia, semua kekacauan dunia dimulai dari negara yang tidak mementingkan pendidikan akhlak.
Hal ini telah ditanamkan dalam peguron kami Pasulukan Loka Gandasasmita yang sejak pendiriannya telah ditanamkan motto Agama Berbudaya, Budaya Beragama yang apabila hal itu diterapkan maka upaya mendamaikan dunia akan terwujud.
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut – Dandim 0611/Garut Letnan Kolonel Czi Dhanisworo, S.Sos meninjau lokasi… Read More
Oleh: Yani Supriatna, MP Grahabignews, Garut - Dinas Pertanian Kabupaten Garut berkolaborasi dengan Balai Perlindungan… Read More
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut terus gencar mengatasi… Read More
Oleh: Gun Gun Imat Grahabignews, Garut - Berbagi kebahagiaan di Bulan Suci Ramadhan, berupa berbagi… Read More
Oleh: Rudi Herdiana Grahabignews, Garut - Menjelang Hari Besar Umat Islam, tepatnya Hari Raya Idul… Read More
Oleh: Ghani Purnama Grahabignews, Sumedang - Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Hj Itje Siti… Read More