Reses Ahmad Sanusi Di Babakan Cikao
Oleh : Laela
Grahabignews.com. Purwakarta – Partai Golkar mengawal Musyawarah Rencana Pembangunan mengusung Erlangga Hartanto Untuk Presiden dan siap memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) di Tahum 2024. Hal tersebut disampaikan Cece Husni Romli, Ketua PK Babakan Cikao usai Reses Haji Ahmad Sanusi (Amor) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta yang di lanjutkan Rapat Desa Partai Golkar di Kampung Tabrik RT. 10 RW. 04 Desa Babakan Cikao (BBC), Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, Kamis (16/2/2024).
Haji Ahmad Sanusi berharap para Ketua PK aktif berupaya memenangkan Partai Golkar di Pemilu Tahun 2024 disambut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Purwakarta Maula Akbar Mulyadi Putra yang menitip untuk kader Golkar BBC bersatu dan berupaya keras memenangkan Golkar.
Yel yel Presiden Hartanto, berulang kali di minta kompak menyebutkannya, baik oleh Amor dan Maula saling bergantian menyemangati para konstituennya dan para pengurus Golkar yang hadir untuk tampil lebih seragam, agar terlihat lebih rapih dan bagus guna pengambilan gambar yang serasi.
Semua yang hadir kompak pula tidak menjawab Maula, ketika ditanya berani disamber geledek, para ibu- ibu yang hadir diantaranya dengan jelas mengatakan tidak boleh begitu, itu pamali, pertanyaannya yang baik saja agar menjadi Do’a.
Ketidak rapihan nampak menjelang bubar setelah acara, nasi kotak dibagikan dan menerima sekedar untuk beli Baso, sesuai yang disampaikan Amor, sisa Amplop yang dibagikan sebelumnya oleh seorang ibu di depan meja tamu untuk mengisi daftar hadir.
Tampak terlihat beberapa amplop di ambil salah seorang staf DPRD, seorang ibu disekitar itu mengatakan, yang di pojok belum kebagian, tapi nampaknya staf tersebut tidak memberikan ke orang yang dipojok tersebut, staf itu mengatakan daftar hadir sudah banyak.
Kotak dan amplop habis, tidak semua kebagian, salah seorang warga terdengar media mengatakan, tekhnis buruk kecil-kecilan, yang sabar yang diam yang tidak terperhatikan bisa jadi tidak kebagian, sekedar contoh hal kecil di negara kita, terbiasa atau kebiasaan buruk menimbulkan cemburu sosial.
Pentingnya kita memberdayakan lebih merata, lebih peka dan tahan mental dengan didikan lingkungan yang terkadang ada berkebiasaan yang seolah lumrah namun dapat dirasakan kurang nyaman dan tidak elok terdengar.
Terlihat mencolok kurang indah bagi orang yang menyaksikan dan merasakannya, sekedar masukan untuk kedepan, lebih baik antisipasi cemburu upayakan lebih merata dalam hal perbaikan yang bisa lebih indah di rasa, di lihat dan di dengar,” ungkap seorang Bapak yang hadir dan tidak mau namanya di tulis dengan ketus, seraya mengatakan, maaf ya, maaf ya, permisi sambil ngeloyor pergi.
