Cintailah Mursyid Seumur Hidupmu

Share posting

Mari kita hidupkan kembali mengunjungi Majelis Para Wali Allah baik yang masih hidup ataupun yang sudah berpulang (berziarah kuburnya)

Artikel Eksluif

Oleh : H Derajat

Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita

Ilutrasi- Manaqib Syekh Samman Al Madani

Sahabatku yang budiman, salah satu cara untuk menimbulkan rasa cinta kepada Mursyid kita adalah dengan membaca Manaqib yang isinya tentang perjalanan ruhani dari Mursyid yang bisa kita contoh langkah yang dilakukan Mursyid sehingga mereka bisa dekat dengan Allah, yang saat ini sudah mulai kendor dilakukan dan kecenderungan anak-anak kita hanya bisa mencontoh kehidupan artis-artis, politisi, tokoh-tokoh yang tidak menggambarkan kehidupan agamanya karena sebegitu maraknya di dalam media sosial.

Kita nyaris lupa bahwa menceritakan contoh kehidupan orang Sholeh adalah wajib dalam menunaikan agama.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menambah kecintaan terhadap para wali yakni dengan membaca Manaqib-nya. Dengan begitu, maka anda bisa lebih mendalami jejak-jejak keshalehan dan kebaikannya.

Jadi Manaqib itu, menerangkan kisah leluhur yang berbudi utama, yang berakhlak mulia, dan yang jejak langkahnya patut jadi suri teladan kita semua. Semua tarekat mendedahkan Manaqib para Masyayikh-nya.

Manaqib Syeikh Saman didedahkan para pesuluk Tarekat Samaniyah. Manaqib Syeikh Syadzili didedahkan para pesuluk Tarekat Syadziliyah. Manaqib Syeikh Abdul Qadir Jailani didedahkan para pesuluk Tarekat Qadiriyyah. Syeikh Syatthari dan yang lainnya mendedahkan Manaqib para Masyayikhnya masing-masing.

Dengan demikian, kita bisa mencontoh perjuangan mereka dalam membela Agama dan meraih kesucian jiwa. Di atas itu semua, bahwa menelaah, membaca dan mengkaji Manaqib itu merupakan perintah Allah SWT.  Sebagaimana firman-Nya:

لَقَدْ كَانَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۗ مَا كَانَ حَدِيْثًا يُّفْتَرٰى وَلٰكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ࣖ  ۞

“Sungguh, pada kisah mereka benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat. (Al-Qur’an) bukanlah cerita yang dibuat-buat, melainkan merupakan pembenar (kitab-kitab) yang sebelumnya, memerinci segala sesuatu, sebagai petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang beriman”. (QS. Yusuf [12]: 111).

Pendedahan tentang Manaqib telah kami terangkan  dalam link sbb :

Memulai Cinta Kepada Para Wali dengan Manaqib

Menumbuhkan rasa cinta kepada para Ulama Pewaris Nabi (Wali-Wali Allah), juga dengan cara menghadiri Majelis Para Wali Allah baik yang masih hidup maupun yang telah berpulang (ziarah kuburnya).

Sebagaimana Mursyid kami Abah Guru Sekumpul mengatakan :

Mursyid kami Abah Guru Sekumpul berkalam bahwa mengunjungi Majelis Wali Allah sesaat saja itu kekayaan pahalanya jauh lebih banyak daripada orang yang beribadah tiada henti dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Sebagaimana kita ketahui bahwa para Rasul, para Nabi, para Wali Allah, dan orang Shaleh tidaklah meninggal bahkan mereka hidup di sisi Allah, maka timbulkanlah rasa cinta kita dengan mengajarkan anak-anak kita ziarah kubur ke makam para Mursyid.

Syekh Abdul Fattah Abu Guddah menuliskan doa ampunan bagi guru-guru kita dalam catatan kaki kitab Risâlah al-Mustarsyidin:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allâhumma-ghfir li masyâyikhinâ wa liman ‘allamanâ wa-rhamhum wa akrimhum biridlwânikal ‘adhîm fî maq’adish shidqi ‘indaka yâ arhamar râhîmiin

Wahai Allah ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajar kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dengan keridhaan-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang. (Imam al-Haris al-Muhasibi, Risâlah al-Mustarsyidin, Dar el-Salam, halaman 141)

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *