Warga RT 09 RW O4 Desa Wanayasa Sepakat Menolak Tower Tidak Peduli Konpensasi

Share posting

Oleh: Nurlaela

Ifan, Warga RT 09 RW 04 Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa. (Foto: Nurlaela – grahabignews.com)

grahabignews, Purwakarta – Pantulan petir dari tower mengancam jiwa dan itu menakutkan membuat kami tidak nyaman, apalagi kalau musim hujan dan kalau ada angin, itu bisa ngeberebet, kami dan generasi nanti ingin ketenangan, tidak peduli konpensasi atau negosiasi lagi, keselamatan jiwa kami yang terpenting, pokoknya sekarang kami sudah final sepakat menolak berdirinya tower setinggi 75 meter itu.

Demikian disampaikan Dean Firmansyah disaksikan Ifan, warga RT 09 RW 04 Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta, usai memenuhi undangan pihak DPRD.

Kedua warga tersebut menjelaskan disaksikan warga lainnya yang hadir, bahwa kami ini sudah sepakat menolak, harusnya kedatangan kami bukan harus dianjurkan lagi untuk sepakat, kami ini sudah jelas sepakat, dikirain kedatangan kami ke DPRD akan mendapat jawaban perkembangan perihal permasalahan tower yang sudah jelas kami tolak, karena banyak dampak negatif untuk kami.

Dean Firmansyah, Warga RT 09 RW 04 Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa. (Foto: Nurlaela – grahabignews.com)

Kalau menyampaikan harus disuruh mengurus izin itu tidak usah di DPRD, sudah saja di depan rumah warga tidak usah di di Gedung DPRD. Diantara kami yang tinggal dekat tower ini, merasakan banyak sekali hal yang merugikan untuk kami, selain radiasi yang sering kami dengar tidak baik untuk kesehatan, terutama untuk para orang tua sepuh, anak-anak, ibu hamil dan banyak lagi dampak tidak menguntungkan.

“Intinya kami tidak tenang dan merasa katakutan, ketika ada petir sudah sering terjadi adanya barang milik warga seperti Kulkas, Mesin cuci, HP, TV, Bohlam lampu bisa pecah yang tentunya lampu mati menjadi gelap kalau malam, terkadang terlihat kilatan memanjang membuat kami tegang dan benar-benar takut,” tandasnya.

Mungkin yang jauh dari tower itu, tidak merasakan yang kami rasakan. Dulu kami setuju, karena kami belum tahu dampaknya seperti yang sudah berulangkali kejadian, dulu itu sebelumnya tidak ada sosialisasi. Karena kami belum paham, saat itu kami senang akan punya tower, seiring waktu berjalan, faktanya kami tidak nyaman, was-was, takut sewaktu-waktu ada petir atau ada bahan dari tower yang jatuh.

“Pernah terjadi ada bahan dari tower yang jatuh, kemudian mendapat penggantian tapi tidak sesuai. Intinya sekarang kami tegas, silahkan tower itu dipindahkan, jangan ada lagi di lingkungan kami,” pintanya mantap.

(Foto: Nurlaela – grahabignews.com)

Dari pertemuan antara warga, pihak perusahaan, pemerintah terkait dan komisi 1 DPRD Purwakarta, diketahui, sebelumnya tower itu milik Indosat, kemudian di jual ke Perusahaan PT. Epid Menara AssetCo (EMA), mestinya perizinan harus sudah di rubah sesuai mekanisme, dulu Indosat sekarang Epid, tapi buat kami yang penting tidak dilingkungan kami,” ucap Ifan disaksikan warga lainnya.

“Yang pasti bagi kami, tower itu tidak diharapkan keberadaannya, selain dampaknya tadi, selama ada tower ini sering ada percekcokan diantara kami, saling curiga yang membuat tidak harmonis dengan tetangga sekitar dilingkungan kami,” tegasnya.

Mungkin ada pihak-pihak tertentu yang berupaya melobi-lobi, kami paham mungkin birokrasi yang harus ditempuh, tapi sekarang kesimpulan kami sepakat menolak keras tower itu, tolong pahami dan mohon maaf kami bersikeras untuk berjuang demi kebaikan diantara kami, hal ini kami tempuh setelah bermusyawarah dan bersama sepakat menolak tower yang ada disamping kantor Kecamatan Wanayasa.

Manager Proferti Managemen di Jawa Barat, Bagian Sewa Menyewa PT. Epid Menara AssetCo (EMA), Yepi Abdullah. (Foto: Nurlaela – grahabignews.com)

Manager Proferti Managemen di Jawa Barat, Bagian Sewa Menyewa PT. Epid Menara AssetCo (EMA), Yepi Abdullah mengatakan, kami akan terbuka tidak mungkin tidak terbuka, pokoknya setelah pertemuan ini akan tindak lanjuti untuk disampaikan ke atasan. Dikesempatan tersebut pihaknya mengakui, perusahaan tempatnya bekerja membeli aset menara itu dari Indosat.

Lanjut dia, Proses tahapan keberadaan tower dan berbagai kemungkinan akan kami jelaskan kepada warga dan pemerintah setempat, sosialisasi menyangkut hal keberadaan tower penting dipahami agar tidak ada salah paham, soal adanya ketakutan dari keberadaan tower itu bisa kami datangkan ahli untuk menjelaskan fakta sesungguhnya.

“Apakah yang ditakutkan warga itu benar dampak dari tower atau bukan, kita upayakan pencerahan untuk semua pihak terkait, karena ada banyak manfaat untuk warga, contohnya warga bisa menggunakan transaksi jual beli online dari keberadaan tower itu. Ada Asuransi untuk warga apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, ya semoga tidak terjadi yang merugikan tentunya, tapi kami antisipasi,” pungkasnya.

kanan: Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Purwakarta, Hj. Nina Heltina (Foto: Nurlaela – grahabignews.com)

Pihak Komisi 1 DPRD Kabupaten Purwakarta yang mempasilitasi pertemuan tersebut, dipimpin langsung Ketua Komisi, Hj. Nina Heltina berjanji akan memanggil kembali pihak-pihak terkait, baik dari Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dari segi perizinannya, dan pihak Perusahaan apakah sudah menempuh mekanisme, adanya pergantian pemilik perusahaan menara itu dari Indosat ke Epid mestinya harus sudah diurus perizinannya.

“Kami Komisi 1 hanya mempasilitasi pertemuan dan punya hak dalam pengawasan, pertemuan selanjutnya harus sudah ada kesepakatan bersama warga sekitar, kami tidak serta merta mengabulkan permintaan pihak-pihak terkait tapi harus ada mekanisme yang ditempuh sesuai prosedur yang berlaku, agar aspirasi warga terealisasi dengan baik, saling memahami dan menempuh mekanisme sesuai peraturan yang berlaku,” pungkasnya.

Di gedung pertemuan DPRD tersebut, hadir Kepala Desa dan Camat Wanayasa, anggota DPRD Komisi 1 Ceceng Abdul Qodir, Yadi Nurbahrum, Didin Hendrawan, Agus Sundana dan lainnya terlihat diarea gedung DPRD.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *